Di tengah pandemi Covid-19, kita ketahui beberapa sektor perusahaan macet cukup lama. Tak khayal, banyak karyawan yang di PHK dan perusahaan terpaksa tutup tikar.Baca Juga: Biar Bitcoin Ramah Lingkungan, Elon Musk Gabung Kelompok Khusus Bareng Penambang Bitcoin
Selain protokol kesehatan, ada kebiasaan masyarakat yang turut berubah yakni investasi saham. Masa pandemi yang notabene membuat pendapatan menurun, malah membuat masyarakat beramai-ramai mencoba investasi mata uang digital atau cryptocurrency.
Investasi kripto di tengah pandemi dipilih karena melihat peluang investasi di sektor lain begitu lesu. Kripto dipilih karena terbukti sebagai aset safe haven dan lebih likuid.
Cryptocurrency sebagai mata uang digital yang menggunakan teknologi blockchain sehingga sulit untuk dibajak.Baca Juga: Biar Bitcoin Ramah Lingkungan, Elon Musk Gabung Kelompok Khusus Bareng Penambang Bitcoin
Blockchain sendiri merupakan basis data yang tersebar luas di internet. Setiap transaksi yang dicatat dapat dilihat oleh seluruh pengguna internet.
Peminat kripto di masa pandemi ini lebih banyak didominasi oleh kalangan anak-anak muda, sebab mereka dinilai lebih tahan banting dengan risikonya.
Alasan lainnya adalah anak-anak muda lebih melek digital. Mereka akan lebih cepat belajar dan menangkap peluang saat memainkan kripto.
Melansir dari tempo.co, pendiri salah satu pasar uang kripto di Indonesia, Oscar Darmawan menyebutkan sekitar 50 persen dari 2,6 juta orang yang berinvestasi dan bertransaksi di platform itu merupakan anak muda.
"Crypto ini dikenal sebagai emas jenis baru. Terbukti dalam 10 tahun terakhir menjadi investasi terbaik," jelasnya.
Ia menambahkan, demografi member kripto terbesar berada di usia 20-30 tahun, kemudian diikuti usia 30-35 tahun. Kebanyakan mereka dari karyawan dan entrepreneur muda yang berinvestasi untuk kebutuhan dan masa depan.
Selain itu, pembatasan gerak dan kebijakan #dirumahsaja membuat masyarakat semakin mengandalkan teknologi. Hampir seluruh kegiatan beralih ke digital dari belajar, belanja, bekerja, hingga investasi.Baca Juga: Oups! Bitcoin Ancaman Nyata bagi Keuangan China!
Sementara itu, seperti dilansir dari Cryptomedia.id, Sabtu (29/5/2021), lonjakan popularitas kripto juga dipengaruhi oleh cuitan Elon Musk, pendiri perusahaan mobil listrik Tesla yang dikenal memiliki koleksi mata uang digital yang sangat besar. Cuitannya berhasil menarik investor di seluruh dunia.
Menurut Founder Cryptomedia, Riki Pamungkas, para investor yang mencoba masuk ke dunia kripto membuat nilai mata uang digital ini melonjak.
Sebelum pandemi harga Bitcoin berkisar Rp 100 juta, setelah pandemi naik drastis menjadi Rp 800 juta.
Kenaikan harga kripto ini, ujar Co-Founder Cryptomedia, Moch Faiz, dipengaruhi oleh proses supply and demand. Sementara investasi saham seperti reksa dana dan lainnya dipengaruhi pelemahan ekonomi akibat pandemi.Â