Senin 31 May 2021 17:01 WIB

Jamaah Masjid Buat Klaster Covid-19 di Sabah

Jamaah Masjid Buat Klaster Covid-19 di Sabah

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah Masjid Buat Klaster Covid-19 di Sabah. Foto:   Alat suntik vaksin AstraZeneca COVID-19 (ilustrasi).
Foto: AP/Alberto Pezzali
Jamaah Masjid Buat Klaster Covid-19 di Sabah. Foto: Alat suntik vaksin AstraZeneca COVID-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KOTA KINABALU -- Kegagalan jamaah Masjid Al Falah di Kepayan, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia dalam mematuhi prosedur operasi standard (SOP) menyebabkan klaster Patuma Covid-19 yang hingga saat ini telah menginfeksi 11 orang. Hal ini disampaikan Pemerintah Daerah dan Menteri Perumahan Negara Bagian, Datuk Masidi Manjun.

Datuk Masidi mengatakan, klaster itu pertama kali terdeteksi pada 18 Mei 2021 melalui pemeriksaan gejala di klinik swasta, dengan kasus indeks adalah muazin (bilal) masjid berusia 55 tahun. Muazin ini diyakini telah terinfeksi oleh jamaah masjid yang gagal mematuhi SOP yang ketat di masjid.

Baca Juga

“Penularan mungkin juga disebabkan oleh beberapa jamaah yang tetap pergi ke masjid meski ada gejala. Setelah kasus tersebut, pemeriksaan kontak dekat menemukan 10 kasus positif lainnya," ujar Datuk Masidi, dilansir dari laman Bernama, Senin (31/5).

Ia mengatakan, sampai saat ini sudah diambil 133 sampel, dengan 33 sampel masih dalam proses. Datuk Masidi juga mengatakan, Sabah hari ini mencatat 265 kasus baru, sehingga jumlah penularan menjadi 61.847 kasus, sedangkan 153 pasien dipulangkan sehingga total kesembuhan menjadi 59.391.

“Empat kematian tercatat di Sabah hari ini, dua di Kota Belud dan satu di Kuala Penyu dan Kota Kinabalu,” jelasnya.

Sementara Wakil Ketua Menteri Sabah, Dr Joachim Gunsalam mengingatkan warganya untuk selalu menaati SOP, termasuk tidak berkumpul dengan keluarga dan teman, saat merayakan dua hari Festival Kaamatan yang dimulai besok.

“Setiap orang harus mematuhi SOP yang ditetapkan untuk memutus rantai penularan Covid-19,” katanya dalam sebuah pernyataan hari ini, seraya menambahkan bahwa masyarakat Sabah harus bersyukur bisa tetap merayakan Festival Kaamatan meski ada pandemi Covid-19.

Sementara Wakil Menteri Utama, Datuk Jeffrey Kitingan berpesan agar masyarakat tidak keluar rumah sembarangan, dan selalu mematuhi SOP jika melakukan hal tersebut.

“Pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk menekan penyebaran Covid-19 melakukan segala upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar masyarakat dapat kembali hidup normal. Kami semua ingin menghidupkan kembali ekonomi Sabah, tetapi kami hanya bisa melakukannya jika masyarakatnya aman," katanya dalam pernyataan terpisah.

Dia juga mengatakan, meski penguncian total yang akan diberlakukan mulai 1 Juni 2021 akan berdampak pada sektor ekonomi, mata rantai penularan perlu diputus.

“Pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk mendukung dan memberikan bantuan kepada masyarakat melalui kantor kecamatan,” katanya, seraya mengimbau masyarakat Sabah untuk mendaftar vaksinasi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement