REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta pemerintah daerah agar kembali mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakatnya. Dia pun mengingatkan, agar vaksinasi diprioritaskan kepada para lansia.
“Jadi, saya minta ke seluruh gubernur, kepala daerah, bupati, wali kota untuk segera mempercepat program vaksinasinya. Tolong dipastikan itu diprioritaskan ke lansia,” kata Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta.
Dia meminta, daerah-daerah dengan kenaikan kasus positif yang tinggi akhir-akhir ini, seperti di Kudus dan Sumatera Selatan, agar segera mempercepat pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat. Budi mengatakan, mayoritas masyarakat yang perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit dan juga yang meninggal karena Covid-19 merupakan kelompok lansia.
Karena itu, di sejumlah daerah yang memiliki angka kelompok lansia yang tinggi, seperti di Jakarta, Bali, dan Yogyakarta, perlu memprioritaskan vaksinasi kepada kelompok ini. “Kalau kita telat memvaksinasi lansia, kita akan berat rumah sakit kita, akan banyak yang wafat dan seluruh tenaga kesehatan, dokter, dan perawat akan sangat terbebani,” ujar dia.
Menkes mencontohkan, sebanyak 140 tenaga kesehatan di Kudus diketahui telah terpapar Covid-19. Namun, karena mereka telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, sebagian besar yang terpapar pun tak mengalami gejala atau disebut sebagai OTG. Vaksinasi inipun akan membantu masyarakat yang terpapar Covid-19 untuk cepat sembuh.
Hingga hari ini, Kemenkes mencatat sebanyak 27 juta orang akan menerima vaksinasi Covid-19. Saat ini, kecepatan vaksinasi per harinya juga telah menyentuh angka 500 ribu suntikan. “Karena alhamdulillah bulan ini kita memiliki stok yang ada di tangan sekitar 20 juta. Jadi kalau dibagi 30 hari mampulah kita menyuntik sebanyak 500-650 ribu suntikan per hari,” ujar Budi.
Menkes pun mengimbau masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin meskipun telah menerima suntikan vaksin Covid-19.