Kamis 03 Jun 2021 00:34 WIB

Dinkes Belitung Catat Penurunan Kematian Akibat Covid-19

Dinkes Belitung menyatakan kasus kematian akibat Covid-19 pada Mei lalu hanya 6 orang

Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada seorang pemudik yang baru tiba di Terminal Kedatangan Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung, Senin (17/5/2021). Untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif COVID-19 pascamudik Idul Fitri 1442 H, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung mewajibkan masyarakat yang akan masuk ke wilayahnya untuk menjalani tes usap antigen.
Foto: Anindira Kintara/ANTARA FOTO
Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada seorang pemudik yang baru tiba di Terminal Kedatangan Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung, Senin (17/5/2021). Untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif COVID-19 pascamudik Idul Fitri 1442 H, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung mewajibkan masyarakat yang akan masuk ke wilayahnya untuk menjalani tes usap antigen.

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat penurunan jumlah kasus kematian akibat COVID-19 selama Mei 2021.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Joko Sarjono di Tanjung Pandan, Rabu, mengatakan total kasus kematian akibat COVID-19 selama Mei sebanyak enam orang, turun jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 16 orang.

"Kasus kematian dan jumlah kasus positif sekarang ini memang terlihat sudah mulai menurun," katanya.

Menurut dia, menurunnya jumlah kasus kematian akibat COVID-19 disebabkan beberapa faktor, di antaranya semakin membaiknya penanganan COVID-19 sehingga angka kesembuhan mengalami peningkatan.

Dia mengatakan faktor lainnya seperti pasien positif COVID-19 kategori komorbid atau memiliki riwayat penyakit penyerta yang berbeda sehingga risiko kematiannya cukup rendah."Namun bisa juga keterampilan dalam memberikan perawatan dan penanganan kepada pasien COVID-19 cukup baik sehingga angka kesembuhannya meningkat," ujarnya.

Di samping itu, kata Joko, pelaksanaan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di daerah juga dinilai berjalan dengan efektif sehingga dapat menekan angka penyebaran COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir. Ia menyebutkan jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di daerah itu sejak Maret 2020 mencapai 2.432 orang, sembuh 2.284 orang, dan meninggal dunia 51 orang.

"Kami harapkan angka positif COVID-19 di Bulan Juni melandai dan kami terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement