Jumat 04 Jun 2021 15:16 WIB

Hidayatullah Sarankan Wawasan Kebangsaan Diserahkan ke Ormas

Setiap Ormas memiliki banyak tokoh dengan wawasan kebangsaan lebih baik.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq MA.
Foto: Dok BMH
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq MA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Hidayatullah, KH Nashirul Haq menanggapi rencana Kementerian Agama (Kemenag) yang akan melakukan sertifikasi wawasan kebangsaan bagi para dai dan penceramah. Menurut dia, jika rencana tersebut hanya bertujuan untuk memberikan wawasan kebangsaan, maka cukup serahkan saja kepada ormas. 

"Sebenarnya kalau sasarannya untuk pegawai Kemenag itu tidak masalah karena memang kewenangan pemerintah. Tapi kalau untuk swasta atau dai umum, kemudian ada yang berbasis ormas, ya diserahkan saja kepada masing-masing ormas," ujar Kiai Nashirul saat dihubungi Republika.co.id, Jum'at (4/6).

Baca Juga

Dia mengatakan, di setiap ormas Islam justru sangat banyak tokoh yang memiliki wawasan kebangsaan lebih baik. Menurut dia, mereka nanti bisa memberikan wawasan kebangsaan, seperti membangun loyalitas kepada negara, kecintaan tanah air, dan memberikan pemahaman yang baik tentang Pancasila.

"Jadi, kita para dai, misalnya kami di Hidayatullah, memahami Pancasila itu tidak formalitas. Benar-benar kita kaji dari sisi historisnya, latarbelakangnya, dan lain-lain," ucap Kiai Nashirul.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement