REPUBLIKA.CO.ID, ULAN BATOR -- Kementerian Kesehatan Mongolia pada Ahad (6/6) melaporkan empat kematian Covid-19, termasuk gadis kecil berusia delapan tahun. Kematian gadis tersebut menjadi kematian anak pertama di negara itu yang meninggal akibat virus corona.
Wabah Covid-19 hingga kini telah menelan 325 korban jiwa di Mongolia sejak kasus pertama dilaporkan pada Maret tahun lalu. Berdasarkan data kementerian, total kasus Covid-19 berjumlah 65.266, termasuk 1.288 kasus baru.
Sementara, jumlah pasien sembuh mencapai 53.780 orang. Tingkat kasus positif harian Covid-19 meningkat secara signifikan.
Kementerian mendesak masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Negara Asia itu meluncurkan program vaksinasi Covid-19 pada akhir Februari dengan target sedikitnya 60 persen dari 3,3 juta penduduk mereka. Lebih dari 1.510.000 warga Mongolia telah mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap.
Dilansir di New York Times, Mongolia termasuk negara yang terakhir mendapatkan vaksin Covid-19. Selama hampir satu tahun para pejabat mengatakan tidak ada kasus Covid-19 di negaranya.
Kemudian datang wabah pada November. Dua bulan kemudian, krisis politik yang dipicu oleh penanganan virus yang salah menyebabkan pengunduran diri perdana menteri secara tiba-tiba. Prospek berlanjutnya pembatasan virus corona mengancam akan membawa negara itu ke dalam kekacauan politik lebih lanjut.