Selasa 08 Jun 2021 05:48 WIB

Elektabilitas Demokrat Naik, Moeldoko Ucapkan Amin

Moeldoko tak berkomentar lebih jauh terkait Demokrat dan Pilpres 2024.

Kepala Staf Kepresidenan yang juga mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Kepala Staf Kepresidenan yang juga mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko mengucapkan amin atas naiknya elektabilitas Partai Demokrat berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei. "Amin," ujar Moeldoko singkat, saat dimintai tanggapannya perihal meningkatnya elektabilitas Partai Demokrat akibat pengaruh Moeldoko Effect, ketika melakukan kunjungan kerja, di Lombok, NTB, Senin (7/6).

Ditanya lebih lanjut terkait ancang-ancang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Moeldoko tak ingin berkomentar lebih jauh terkait hal itu. Ia lagi-lagi hanya tersenyum kepada sejumlah wartawan. "Sudah-sudah," ujarnya sambil tertawa kepada wartawan.

Baca Juga

Moeldoko hadir di Lombok, NTB dalam kunjungan kerja selama dua hari yakni 7-8 Juni 2020 dalam kapasitas sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Dalam kunjungan kerjanya, Moeldoko sempat meninjau progres pembangunan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam) dan Sirkuit MotoGP Mandalika.

Sebelumnya, survei terbaru Parameter Politik Indonesia menunjukkan peningkatan elektabilitas Partai Demokrat. Berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan pada akhir Mei, Partai Demokrat berada di posisi keempat dengan elektabilitas 8,4 persen. 

Hasil tersebut didapat setelah melakukan survei terhadap 1.200 responden melalui telepolling pada 23-28 Mei lalu dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Elektabilitas Demokrat terbilang naik apabila dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019 lalu dengan angka 7,77 persen suara nasional.

Pada Maret, Partai Demokrat sempat menarik perhatian akibat kisruh internal. Semua bermula ketika Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada gerakan pengambilalihan kepemimpinan partai pada Februari. Ia mengatakan gerakan tersebut dilakukan para elite dan berniat menyelenggarakan kongres luar biasa (KLB) untuk mengganti pimpinan Partai Demokrat.Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memilih tak mengesahkan kepengurusan hasil KLB Deliserdang. 

AHY pun tetap sah sebagai Ketum Demokrat.Elektabilitas Partai Demokrat sebelumnya juga terlihat meningkat berdasarkan survei Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) yang dilakukan pada April 2021. Dalam survei, Demokrat berada di posisi kedua, tepat di belakang PDI Perjuangan, dengan elektabilitas 11,3 persen.

Sebelumnya, sejumlah pengamat menduga kisruh KLB justru akan memberi efek positif bagi elektabilitas Demokrat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement