Kamis 10 Jun 2021 19:25 WIB

IPB dan Dirjen Diksi Panen Ayam Teknologi Closed House

Dengan teknologi closed house, waktu produksi dapat dipersingkat jadi hanya 35 hari.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Agus Yulianto
Rektor IPB Arif Satria dan Dirjen Diksi Kemendikbud Ristek) Wikan Sakarinto mengikuti panen raya ayam Teaching Factory (Tefa) modern closed house sekolah vokasi IPB University di Kampus IPB Sukabumi, Rabu (9/6).
Foto: Republika/riga nurul iman
Rektor IPB Arif Satria dan Dirjen Diksi Kemendikbud Ristek) Wikan Sakarinto mengikuti panen raya ayam Teaching Factory (Tefa) modern closed house sekolah vokasi IPB University di Kampus IPB Sukabumi, Rabu (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor IPB University Arif Satria, bersama Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto, melakukan panen raya ayam teaching farm (tefa) modern closed house di Kampus IPB University di Sukabumi, Jawa Barat. Ini merupakan panen kedua yang dilakukan Sekolah Vokasi.

Setidaknya ada 42.700 ayam yang dipanen pada panen kedua ini. Arif mengatakan, dengan teknologi closed house, waktu produksi dapat dipersingkat dari semula 40 hari menjadi hanya 35 hari saja.

"Hari ini kami bersama Pak Dirjen dan PT Charoen Pokphand Indonesia memanen ayam di salah satu closed house termodern yang ada di Indonesia. Dengan masa panen 35 hari dan bobot mencapai 2,4 kilogram," kata Arif, dalam keterangannya, Kamis (10/9).

Menurutnya, tefa merupakan etalase percontohan bagi mahasiswa maupun publik untuk belajar peternakan modern yang dikelola secara profesional. Dari sisi ekonomi pun tentu saja menguntungkan. Hadirnya kandang modern ini dinilainya sebagai langkah meningkatkan link and match antara kampus dengan industri.

"Kita berupaya menciptakan suasana industri di dalam kampus. Hal itu akan semakin mengakrabkan mahasiswa dengan industri sebagai peningkatan kompetensi mahasiswa untuk siap masuk dunia industri. Karena teknologi yang ada di kampus dan industri bisa setara," katanya.

Kandang modern closed house ini merupakan hasil kerja sama IPB University dan PT Charoen Pokphand Indonesia. Kandang ini bisa menampung hingga 50 ribu ekor ayam. Dilengkapi teknologi pengaturan suhu dan kelembaban udara, membuat proses pemeliharaan dan pengelolaan menjadi efisien.

Dirjen Diksi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, sangat mengapresiasi langkah IPB University. Dia menilai, implementasi teaching factory dan kampus merdeka merupakan yang salah satu yang terbaik di Indonesia. 

Dia berharap, IPB dapat menjadi lokomotif kemajuan pertanian Indonesia. "Ini salah satu the best technologi closed house. Kandang closed house sudah banyak, tapi yang sampai teknologi 4.0 itu kita apresiasi. Maka, kalau kita ingin melihat implementasi kampus merdeka yang benar seperti apa, lihatlah IPB University," tuturnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement