REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setiap kali Rasulullah kembali dari perjalanan, baik kembali dari peperangan, ibadah haji maupun umroh beliau selalu mengumandangkan takbir di tempat yang tinggi sebanyak tiga kali lalu berdoa. Berikut doa lengkap Rasulullah seperti ditulis ulang Imam Ghazali dalam kitabnya Asrar Al-Hajj.
"Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu baginya. Kekuasaan dan segala pujian hanya milik Allah. Dia adalah Dzat Yang Maha mampu atas segala sesuatu. Aku kembali, aku bertobat, aku beribadah dan bersujud kepada Tuhan kami dengan memanjatkan puji dan kepada-Nya. Maha Benar Allah dengan segala janji-Nya, yang telah menolong hamba-Nya dan yang telah mengalahkan musuh-musuh-Nya dengan kekuasaan-Nya sendiri."
Dalam riwayat Nabi SAW berdoa
"Segala sesuatu pasti binasa kecuali Allah yang bagi-Nya hukum dan kepada-Nya segala sesuatu akan dikembalikan."
Imam Ghazali menyarankan, bagi orang yang baru kembali dari melakukan perjalanan, sebaiknya membaca doa ini. Ketika sudah sampai di pintu masuk kota tempat tinggalnya, maka sebaiknya berdoa di atas kendaraannya dengan doa ini.
" Ya Allah jadikanlah kota ini tempat tinggalku, tempat untuk mendapatkan rezeki yang baik,".
Ketika hendak pulang ke rumah, sebaiknya mengutus seseorang untuk memberitahu keluarganya tentang kedatangannya agar mereka tidak kaget. Ketika sampai di desa atau daerahnya pada malam hari tidak diperkenankan mengetuk pintu rumahnya.
"Karena seperti itulah sunnah Rasulullah," kata Imam Ghazali.
Tempat pertama yang dituju pertama kali adalah nasjid untuk melaksanakan salat sunah dua rakaat di sana. Begitulah senantiasa dilakukan Rasulullah SAW ketika memasuki rumah, maka hendaknya berdoa ini.
"Aku bertaubat, aku bertobat kepada Tuhan kami. Aku telah kembali dan semoga kami tidak mendapatkan petaka."
Ketika jamaah haji telah sampai di rumahnya, maka jangan lupa untuk mengingat nikmat dan karunia Allah yang telah diberikan kepadanya berupa kesempatan untuk berziarah ke Baitullah, Tanah Suci dan makam Rasulullah SAW. Kenikmatan-kenikmatan itu hendaknya digunakan yang untuk menjaga diri dari perbuatan-perbuatan tidak berguna yang bergelimang dosa.
Amalan-amalan di atas kata Imam Ghazali adalah tanda-tanda haji mabrur. Dan tanda paling jelas dari kemabruran haji adalah menjadi seorang yang zuhud dan sangat antusias dalam kebaikan dan urusan akhirat.
"Serta bersikap bersiap untuk bertemu dengan Tuhannya setelah sebelumnya berziarah ke rumah-Nya," katanya.