REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Denmark pada Kamis (10/6) mengumumkan pelonggaran sejumlah peraturan terkait COVID-19. Pelonggaran juga diberlakukan, termasuk penggunaan masker wajah, jam buka bar dan restoran, serta jumlah penonton di pertandingan EURO.
Denmark disebut akan besiap mencabut semua larangan pada 1 Oktober. Negara Skandinavia tersebut juga berencana perlahan-lahan menghapus "pas corona" yang dibutuhkan untuk melakukan sejumlah aktivitas pada tanggal yang sama.
"Kami akan bisa melakukan semua yang telah kami lewati, karena kami sekarang membuat endemi ini terkendali," kata Menteri Kesehatan Magnus Heunicke seperti dikutip AFP, Kamis.
Masker tidak akan lagi menjadi kewajiban mulai 14 Juni, kecuali dalam transportasi publik selama jam sibuk dan untuk penumpang berdiri. Peraturan itu perlahan-lahan akan dicabut pada 1 September.
Bar dan restoran akan diizinkan buka hingga tengah malam mulai 11 Juni, dibandingkan hanya sampai jam 11 malam. Pada 15 Juli, mereka bahkan akan diizinkan tetap buka hingga jam 2 pagi.
Klub malam akan diizinkan buka kembali pada 1 September, tapi pengunjung akan perlu menunjukkan kartu "pas corona" untuk masuk hingga 1 Oktober. Dokumen tersebut, yang menyatakan sang pemegang telah dites negatif atau kebal, akan perlahan dihapus sepenuhnya pada 1 Oktober.
Museum, bioskop, dan teater tidak akan memerlukan pas tersebut mulai 1 Agustus, dan bar serta restoran menyusul pada 1 September. Maksimal sebanyak 10.000 orang akan diizinkan menghadiri acara publik pada 14 Juni.
Kemudian empat pertandingan EURO 2020 yang akan dimainkan di Copenhagen akan menyambut 25.000 penonton, naik dari 16.000 yang telah direncanakan. Akan tetapi, karena pemberitahuan yang singkat, asosiasi sepak bola Denmark mengatakan penambahan jumlah tersebut tidak akan diterapkan di laga pertama pada Sabtu, ketika Denmark bertemu Finlandia.
Relatif tak terdampak pandemi, Denmark saat ini mencatatkan hanya 122 pasien COVID yang menjalani rawat inap di rumah sakit, angka terendah sejak Oktober. Dari 5,8 juta penduduk Denmark, 24,2 persen di antaranya telah selesai divaksinasi dan 42,7 persen menerima dosis pertama.