Ahad 13 Jun 2021 15:28 WIB

China: Skema Pembangunan Infrastruktur G7 Ketinggalan Zaman

G7 menginisiasi sebuah rencana infrastruktur yang dapat menyaingi China

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Bendera China.
Foto:

Menurut database Refinitiv, pada pertengahan tahun lalu, BRI mencatat lebih dari 2.600 proyek senilai 3,7 triliun dolar AS. Kementerian Luar Negeri China mengatakan, Juni lalu sekitar 20 persen proyek pembanguna infrastruktur di bawah skema BRI telah terkena dampak pandemi Covid-19. Sebagai bagian dari rencana G7, AS akan bekerja dengan Kongres untuk melengkapi pembiayaan pembangunan, dan secara kolektif mengkatalisasi ratusan miliar dolar investasi ke sektor infrastruktur.

Skema BRI diluncurkan oleh Xi pada 2013. Skema ini melibatkan inisiatif pembangunan dan investasi yang akan membentang dari Asia hingga Eropa dan sekitarnya. Lebih dari 100 negara telah menandatangani perjanjian dengan China untuk bekerja sama dalam proyek-proyek BRI seperti pembangunan jalur kereta api, pelabuhan, jalan raya, dan infrastruktur lainnya.

BRI merupakan inisiatif Xi untuk membuat versi modern dari rute perdagangan Jalur Sutra kuno yang menghubungkan China dengan Asia, Eropa dan sekitarnya. Para kritikus menilai skema ini merupakan kendaraan untuk ekspansi Komunis China.  

Beijing telah berulang kali membalas apa upaya Barat untuk menekan China. Pemerintah China mengatakan, banyak kekuatan besar masih dicengkeram oleh pola pikir kekaisaran yang ketinggalan zaman setelah bertahun-tahun mempermalukan China. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement