REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengisyaratkan ingin menjalin hubungan lebih baik dengan Rusia. Dia diagendakan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, pada Rabu (14/6) mendatang.
"Ini bukan kontes tentang siapa yang bisa berbuat lebih baik di depan konferensi pers untuk mencoba mempermalukan satu sama lain. Ini tentang membuat diri saya sangat jelas apa syarat untuk mendapatkan hubungan yang lebih baik dengan Rusia," kata Biden dalam konferensi pers seusai KTT G7 di Cornwall, Inggris, Ahad (13/6), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Menurut Biden, ada bidang-bidang di mana AS dan Rusia dapat bekerja sama. “Kami mungkin dapat melakukan itu dalam hal beberapa doktrin strategis, yang mungkin dapat bekerja sama. Kami siap melakukannya. Mungkin ada kemampuan bekerja bersama-sama tentang iklim," ucapnya.
Dia berpendapat, diskusi langsung dengan Putin akan menjadi cara terbaik untuk membahas ketidaksepakatan yang saat ini dihadapi AS dan Rusia. Kendati demikian, Biden menekankan tak ada jaminan bahwa dia dapat mengubah polah Rusia atau pemimpinnya.
Biden menyebut, Rusia terkadang terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan hukum internasional. Menanggapi pertanyaan mengapa presiden Rusia tidak mengubah perilakunya terlepas dari semua yang telah dilakukan AS hingga saat ini, Biden menjawab dengan senyuman: "Dia Vladimir Putin.”
Putin mengatakan dia berharap pertemuannya dengan Biden dapat meningkatkan dialog Rusia-AS. "Untuk memulihkan kontak pribadi kami, hubungan, untuk membangun dialog langsung, untuk menciptakan mekanisme yang benar-benar berfungsi di bidang-bidang yang mewakili kepentingan bersama,” kata Putin dilaporkan kantor berita Interfax pada Ahad (13/6).