REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, pembangunan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) akan mulai diperbanyak di setiap daerah mulai tahun depan. Hal itu untuk mengoptimalisasi penyerapan hasil produksi unggas yang saat ini kerap mengalami surplus.
Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Makmun Junaedi, menuturkan, Kementan bersama Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah sepakat untuk membuka akses bantuan dana bagi pemerintah daerah dalam membangun RPHU.
Adapun bantuan tersebut dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat yang ditransfer ke daerah. "Selanjutnya tinggal disosialisasikan ke daerah dan siapkan lokasi serta akses anggaran sehingga teman-teman UMKM nanti bisa mengakses itu," kata Makmun dalam Rembug Perunggasan Nasional IX, Rabu (16/6).
Makmun mengatakan, hal itu setidaknya akan membantu agar rantai pasok perunggasan nasional bisa lebih baik. Ia mengakui, over suplai yang kerap terjadi belum bisa diatasi secara baik oleh pemerintah. Hal itu kerap menjadikan harga unggas jatuh di bawah biaya produksi.
Pembangunan RPHU tesebut diharapkan akan meningkatkan efisiensi biaya produksi unggas sehingga biaya yang dikeluarkan bisa ditekan. "Akhirnya ini bisa menaikkan ketahanan pangan kita untuk membuka ekspor. Kami pasti selalu mencari solusi karena masalah unggas yang sudah sangat kompleks," ujarnya.