Kamis 17 Jun 2021 14:51 WIB

Ilmuwan Temukan Alasan Bintang Betelgeuse Meredup 

Bintang Betelgeuse sempat meredup pada akhir 2019 dan diramalkan alami supernova.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto konstelasi Orion yang diambil ilmuwan Rogelio Bernal Andreo pada Oktober 2010. Betelgeuse nampak berwarna merah kekuningan pada bagian kiri bawah.
Foto: Sumber: Wikimedia Commons
Foto konstelasi Orion yang diambil ilmuwan Rogelio Bernal Andreo pada Oktober 2010. Betelgeuse nampak berwarna merah kekuningan pada bagian kiri bawah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para Astronom mengungkapkan misteri penyebab peredupan bintang Betelgeuse. Bintang merah Betelgeuse pernah tiba-tiba menjadi gelap pada akhir 2019. Ilmuwan menemukan peredupan itu disebabkan oleh tabir debu yang menaungi bintang dari Bumi. 

"Peredupan itu sebenarnya adalah hasil dari tabir debu yang menaungi bintang dari Bumi.  Kehadirannya juga bukan kebetulan, permukaan bintang Betelgeuse turun suhunya menyebabkan gelembung gas besar menyemburkan ke luar angkasa," kata salah satu astronom dan peneliti Miguel Montarges pada Kamis (17/6) dikutip dari slashgear.

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan ketika sepetak permukaan mendingin tidak lama setelah itu, penurunan suhu itu cukup bagi gas untuk mengembun menjadi debu padat. Ia telah menyaksikan secara langsung pembentukan apa yang disebut debu bintang. 

Timnya menggunakan instrumen Spectro-Polarimetric High-contrast Exoplanet Research (SPHERE) pada teleskop VLT untuk secara langsung mencitrakan permukaan Betelgeuse dan kemudian menggabungkannya dengan data dari instrumen GRAVITY pada Very Large Telescope Interferometer (VLTI) ESO. Instrumen itu mampu memantau bintang selama proses peredupan.

Ia berharap VLT akan dapat lebih cepat menyelesaikan misteri seperti itu di masa depan. 

“Dengan kemampuan untuk mencapai resolusi spasial yang tak tertandingi, VLT akan memungkinkan kami untuk langsung menggambarkan Betelgeuse dengan detail yang luar biasa. Ini juga akan secara signifikan memperluas sampel super raksasa merah yang dapat kami selesaikan permukaannya melalui pencitraan langsung, yang selanjutnya membantu mengungkap misteri di balik angin dari bintang-bintang masif ini," kata dia.

Bintang Betelgeuse biasanya bersinar oranye terang di konstelasi Orion, terlihat jelas. Bintang itu redup dan tetap seperti itu selama beberapa bulan pertama tahun 2020. Meskipun kembali ke kecerahan biasanya pada April 2020.

Bintang tentu  mengalami perubahan kecerahan selama rentang hidupnya.  Namun, itu biasanya proses yang diukur dalam berabad-abad, bukan dalam hitungan bulan. Teori menyebar bahwa Betelgeuse akan menjadi supernova atau kemungkinan aneh lainnya telah terjadi untuk mengubah sifat alami bintang.

Sekarang, dalam penelitian baru, fotografi bintang baru telah menjelaskan apa yang terjadi pada bintang yang terletak di 642,5 tahun cahaya dari Bumi itu.  Teleskop  VLT ESO diarahkan ke Betelgeuse pada Desember 2019 dan kemudian melanjutkan pengambilan gambar pada Januari, Maret dan April 2020.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement