Kamis 17 Jun 2021 18:10 WIB

Korsel Mulai Vaksinasi Orang Muda Bulan Juli Mendatang

Juli mendatang Korsel akan terima 10 juta dosis vaksin dari empat perusahaan farmasi

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Seorang pekerja medis menerima dosis vaksin Pfizer BioNTech COVID-19 di pusat vaksinasi National Medical Center di Seoul Sabtu, 27 Februari 2021. Korea Selatan mulai memvaksinasi puluhan ribu pekerja di rumah sakit garis depan pada hari kedua program imunisasi masalnya.
Foto: Song Kyung-Seok / Pool via AP
Seorang pekerja medis menerima dosis vaksin Pfizer BioNTech COVID-19 di pusat vaksinasi National Medical Center di Seoul Sabtu, 27 Februari 2021. Korea Selatan mulai memvaksinasi puluhan ribu pekerja di rumah sakit garis depan pada hari kedua program imunisasi masalnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) berencana memvaksin 22 juta orang kelompok usia 18 hingga 59 tahun. Pihak berwenang kesehatan Korsel mengatakan program vaksinasi Covid-19 ini akan digelar mulai bulan depan.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korsel (KDCA) merilis daftar tiga perempat penerima vaksin. Hal ini dilakukan demi mencapai target untuk memvaksin 36 juta dari 51,3 juta populasi pada September mendatang.

Baca Juga

Program vaksinasi Korsel yang dimulai pada 26 Februari awalnya memprioritaskan petugas kesehatan dan kelompok masyarakat yang paling rentan. Lebih dari 14 juta masyarakat Korsel sudah menerima dosis pertama atau sekitar 27 persen dari total populasi.

"Vaksinasi untuk masyarakat umum dalam skala penuh dimulai pada kuartal ketiga," kata Kepala KDCA Jeong Eun-kyeong dikutip kantor berita Yonhap, Kamis (17/6).

Ia meminta masyarakat untuk menerima vaksin sesuai dengan periode yang telah ditentukan demi membantu mencapai target pemerintah meraih kekebalan kelompok pada bulan November mendatang. KCDA mengatakan masyarakat berusia 50-an mulai menerima dosis pertama mereka pada akhir Juli. Sementara untuk masyarakat berusia 18 hingga 49 tahun akan menerima vaksin Covid-19 pada pertengahan Agustus.

Kelompok masyarakat 18 hingga 49 tahun yang menerima vaksin adalah murid sekolah menengah atas yang akan ujian masuk perguruan tinggi, guru TK, SD, SMP, dan SMA yang berusia di bawah 30 tahun. Pada Juni ini dijadwalkan ada sekitar 170 ribu orang yang menerima dosis pertama vaksin virus corona.

KDCA menambahkan kelompok prioritas yang belum menerima vaksin karena masalah pasokan akan divaksin pada Juli. KDCA mengatakan pada Juli mendatang Korsel akan menerima 10 juta dosis vaksin dari empat perusahaan farmasi yakni AstraZeneca, Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson.

Korsel mengamankan pasokan vaksin untuk mengimunisasi 100 juta orang. KDCA mengatakan demi meningkatkan kemanjuran vaksin mereka berencana mengombinasikan vaksin AstraZeneca dan Pfizer. Sebagian besar negara Eropa dan Kanada sudah mengizinkan kombinasi dua vaksin mRNA karena muncul kekhawatiran mengenai efek samping vaksin AstraZeneca.

Sekitar 760 ribu orang yang terdiri pengasuh yang berusia di bawah 30 tahun, petugas medis yang bekerja di klinik atau apotek, serta petugas berseragam seperti polisi dan pemadam kebakaran akan menerima kombinasi vaksin dua dosis itu. KCDA mengatakan kelompok itu menerima vaksin AstraZeneca di dosis pertama pada April dan vaksin Pfizer di dosis kedua di Juli.

Langkah ini disebabkan keterlambatan pengiriman vaksin AstraZeneca yang didapatkan melalui skema distribusi vaksin global, Covax. Awalnya Korsel dijadwalkan menerima 835 ribu dosis vaksin AstraZeneca pada bulan ini tapi ditunda hingga setelah Juli.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement