REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, Pemerintah menyiapkan aplikasi super Jaringan Pariwisata (JPHub) untuk mempercepat pelaku pariwisata dan UMKM masuk ke marketplace. Johnny mengatakan, aplikasi JPHub juga akan terhubung dengan metode pembayaran cashless melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Langkah ini dilakukan sebagai upaya mempercepat digitalisasi sektor pariwisata serta usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rangka membangkitkan perekonomian nasional yang terdampak pandemi Covid-19. “Gunakan kedua super aplikasi ini sebagai media perantara dari produksi-produksi UMKM dan Ultra Mikro untuk masuk ke marketplace," kata Johnny dalam siaran persnya, Sabtu (19/6).
Johnny pun mengajak semua pihak menggunakan platform digital tersebut untuk mendukung sektor pariwisata dan juga UMKM. Johnny menyatakan dengan memanfaatkan aplikasi super akan mendorong pelaku UMKM Indonesia digital onboarding.
Menurutnya, pemerintah mengharapkan paling tidak di tahun 2024 nanti 50 persen atau sekitar 30 juta UMKM sudah terdigitalisasi. Ia juga mendorong kolaborasi dalam mewujudkan platform digital sebagai wujud dukungan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata.
Johnny menegaskan semua kolaborasi itu akan dapat memberikan dukungan akselerasi pembangunan kepariwisataan nasional jika berlangsung terkoordinasi dan terintegrasi termasuk destinasi di NTT.
“Pemerintah juga mengharapkan pariwisata di Indonesia ini tidak saja kuliner dan destinasinya, seperti batu cermin yang kita kunjungi sekarang. Tetapi juga penginapan yang nyaman, satu basis pariwisata sosio-kultural dengan membangun homestay-homestay yang kelasnya tidak kalah dari bintang 3,” katanya.
Johnny menilai, pariwisata di Labuan Bajo memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Hal itu dibuktikan dengan panorama yang indah dan didukung juga dengan kultur budaya yang kuat.
“Ini hal yang luar biasa yang harus terus kita pertahankan, sosio-kultural kebudayaan dan kehidupan masyarakatnya. Kalau kita lihat, di sini tidak saja memiliki orisinalitas alam yang indah. Selain mempunyai alam-alamnya juga bagus, tetapi sudah jadi artificial karena ada kemajuan pembangunan-pembangunan fisik,” ungkapnya.