Ahad 20 Jun 2021 07:45 WIB

Kemenkominfo Dorong Digitalisasi KIM

Youtube bisa menjadi salah satu platform untuk KIM berkreasi dan berinovasi.

Acara Bimbingan Teknis Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang mengangkat tema
Foto: Istimewa
Acara Bimbingan Teknis Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang mengangkat tema

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) merupakan salah satu mitra strategis pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam upaya penyebarluasan informasi publik. KIM didorong untuk meninggalkan cara-cara konvensional dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dan mulai beralih ke pemanfaatan berbagai platform digital.

Plt Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kominfo Bambang Gunawan menyampaikan dalam arahannya, bahwa dari data jumlah KIM yang telah terbentuk di seluruh Indonesia yaitu sekitar 2.300-an, perlu dipetakan lebih lanjut terkait leveling dalam hal pemanfaatan teknologi informasi di dalam menjalankan aktivitas komunikasi publik yang mereka lakukan.

“Berapa banyak KIM yang telah memanfaatkan teknologi informasi dengan baik? Sebagai contoh, apakah rekan-rekan KIM sudah mulai mempromosikan potensi pariwisata dan menjual produk-produk UMKM-nya melalui media digital? Apalagi di tengah pandemi, menurut data survei terkini terdapat kenaikan aktivitas berbasis internet hingga 25 persen. Ini sebetulnya dapat menjadi peluang bagi rekan-rekan KIM untuk bertransformasi menjadi KIM Digital,” ujar Bambang dalam Bimbingan Teknis KIM yang mengangkat tema Transformasi Menuju KIM Digital, Jumat (18/6).

Berdasarkan rilis yang diterima pada Sabtu (19/6), dalam rangka menuju KIM Digital, Youtuber Thomas Herda mengajarkan pada KIM se-Indonesia cara membuat konten-konten menarik di youtube. Youtube bisa menjadi salah satu platform untuk KIM berkreasi dan berinovasi.

“Cari fokus konten tertentu, agar lebih terarah saat mengerjakannya sekaligus akan lebih mudah membangun personal branding. Tipsnya pilih apa yang kamu suka, apa yang kamu kuasai dan apa yang menguntungkan. Misal yang suka jalan-jalan ya ngevlog tentang travelling, suka kuliner ya buat konten tentang kuliner,” kata dia.

Sementara, Direktur Konten PT Trans Digital Media (Detik Network) Alfito Deannova Gintings menilai media digital saat ini game charger peta media sekarang. KIM, kata Alfito harus memahami internet user habit atau kebiasaan pengunjung internet. Alfito mengajarkan KIM bagaimana menulis tulisan online.

“Ada lima kaidah penulisan online, mudah pahami, mudah ditemukan, enak dibaca atau mudah dibaca, berguna dan bermanfaat, mudah ditemukan dan mobile reader friendly. Pastikan membuat konten yang ramah bagi pembaca mobile,” jelas Alfito.

Di lain pihak, Wicaksono “Ndoro Kakung”, pegiat dan praktisi media sosial menegaskan media online dan media sosial menjadi sumber informasi utama saat ini karena jumlah penonton televisi semakin turun dari waktu ke waktu.

“Orang mencari berita di media daring. Lewat medsos juga orang bisa bikin konten, berdagang di marketplace, apapun bisa dijual. Promosi, pemasaran dan penjualan. Tipsnya pilih platform medsos, tidak perlu aktif di semua platform. Pilih platform yang sesuai dengan usaha,” ujarnya memberikan tips pada KIM.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement