Ahad 20 Jun 2021 22:24 WIB

Kota Tasikmalaya Di Ambang Zona Merah

Saat ini masyarakat mulai abai menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Fuji Pratiwi
Suasana Jalan KHZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (20/6) sore. Akses ke kawasan pusat pertokoan di Kota Tasikmalaya itu ditutup untuk mencegah munculnya kerumunan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana Jalan KHZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (20/6) sore. Akses ke kawasan pusat pertokoan di Kota Tasikmalaya itu ditutup untuk mencegah munculnya kerumunan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, memberlakukan upaya pengetatan aktivitas masyarakat. Salah satunya dengan menutup akses ke kawasan pusat pertokoan di Jalan KHZ Mustofa.

Berdasarkan pantauan Republika, akses ke kawasan Jalan KHZ Mustofa ditutup oleh petugas pada Ahad (20/6) sejak pukul 16.00 WIB. Kendaraan yang hendak melintas jalan itu terpaksa harus mencari jalan lain. Penutupan jalan itu akan dilakukan hingga pukul 06.00 WIB.

Baca Juga

Dari informasi petugas di lapangan, penutupan jalan itu dilakukan sejak Sabtu (19/6). Penutupan jalan pada akhir pekan dilakukan pada pukul 16.00-06.00 WIB. Sementara pada hari kerja dilakukan penutupan pada pukul 18.00-06.00 WIB.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, penutupan kawasan pusat pertokoan di Jalan KHZ Mustofa dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas. "Kota Tasik diambang zona merah. Karena itu, kita harus berupaya agar tak sampai ke zona merah," kata dia.

Ia mengatakan, belum ada pengurangan jam operasional untuk para pelaku usaha. Sementara, hanya dilakukan penutupan Jalan KHZ Mustofa untuk mencegah kerumunan orang. 

Sebab, menurut dia, saat ini masyarakat mulai abai menerapkan protokol kesehatan (prokes), terutama dalam menghibdari kerumunan. "Penyekatan ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat, jadi mereka kembali sadar kalau Covid-19 masih ada," ujar dia.

Salah seorang pedagang di kawasan pusat pertokoan Jalan KHZ Mustofa, Gunawan (66 tahun) mengatakan, akan mengambil sisi positif kebijakan yang diambil Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya. Sebab, ia mengakui, saat ini memang sedang terjadi lonjakan kasus Covid-19. 

"Daripada seperti di Bandung atau Jakarta, malah tidak bisa usaha lagi. Lebih baik seperti ini. Lagian juga penutupan juga hanya dari dari sore, tidak 24 jam. Jadi hitung-hitung istirahat," kata dia.

Ia meyakini, kebijakan melakukan penyekatan di Jalan KHZ Mustofa dilakukan dengan tujuan yang baik. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas. 

"Kita juga kan enggak mau rumah sakit penuh seperti daerah lain. Kalau sudah seperti itu sudah susah," ujar dia.

Secara keseluruhan, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya hingga Ahad berjumlah 7.626 kasus, bertambah 40 kasus dari hari sebelumnya. Sebanyak 6.879 orang telah sembuh, 667 orang masih menjalani isolasi, dan 180 orang meninggal dunia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement