Senin 21 Jun 2021 23:38 WIB

Garut Catat 11 Nakes Gugur Akibat Covid Sejak Januari 2021

Wakil Bupati Garut menyebut jumlah perawat di daerahnya sangat terbatas.

Pasien Covid-19 di Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, diantarkan petugas menggunakan sepeda motor. (ilustrasi)
Foto: Kades Cisewu
Pasien Covid-19 di Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, diantarkan petugas menggunakan sepeda motor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebanyak 11 orang tenaga kesehatan (nakes) terdiri dari dokter, bidan, dan perawat meninggal dunia akibat terpapar wabah Covid-19. Sejak awal pandemi, total kematian akibat Covid-19 di Garut mencapai 630 kasus.

"Ya karena positif ada yang memiliki penyakit penyerta ada juga yang tidak, begitu cepat merasa sesak napas dan meninggal," kata Humas Satgas Penanganan Covid-19 Garut Yeni Yunita kepada wartawan di Garut, Senin (21/6).

Baca Juga

Ia menyebutkan, nakes yang gugur di tengah pandemi Covid-19 itu terdiri dari dua dokter, tiga perawat, dua bidan, dan empat orang nakes lainnya. Mereka yang meninggal dunia, kata dia, tercatat sejak Januari 2021 sampai saat ini.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan turut belasungkawa terhadap 11 tenaga kesehatan maupun masyarakat umum yang meninggal dunia karena terpapar positif Covid-19. Ia menyampaikan tenaga medis memiliki peran penting dengan tugasnya yang berat karena berada paling depan dalam menangani pasien positif Covid-19.

"Mereka berada di garis terdepan memberi pelayanan kepada pasien, bahkan tidak sedikit di antaranya justru menjadi korban," katanya.

Ia berharap masyarakat terus berdoa agar wabah Covid-19 cepat berlalu dan para tenaga kesehatan diberi kekuatan dalam melaksanakan tugasnya untuk memberikan pelayanan medis terhadap pasien positif Covid-19 maupun penyakit lainnya.

"Perawat kita sangat terbatas, mohon doanya untuk masyarakat Kabupaten Garut agar para tenaga medis selalu diberi kesehatan," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan segala upaya untuk melindungi kerja petugas medis di semua fasilitas kesehatan dengan tetap memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal terhadap masyarakat. Helmi juga mengajak masyarakat untuk membantu beban tenaga kerja kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan wabah Covid-19 agar tidak terjadi lonjakan kasus penularan virus tersebut.

"Pemerintah akan berupaya melakukan berbagai langkah untuk memproteksi kerja petugas medis di semua fasilitas kesehatan, terutama difasilitas kesehatan yang menerima dan melayani pasien terpapar Covid-19," katanya.

Hasil laporan Satgas Penanganan Covid-19 Garut secara keseluruhan sejak ditetapkan darurat wabah Covid-19 hingga Ahad (20/6) kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Garut sebanyak 14.692 kasus, dari kasus itu sebanyak 3.752 kasus isolasi mandiri, 527 kasus isolasi di rumah sakit, 9.783 kasus dinyatakan sembuh, dan 630 kasus meninggal dunia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement