Selasa 22 Jun 2021 06:18 WIB

4 Hari Digunakan, Tower 8 Wisma Atlet Pademangan Penuh 

Pasien masuk Wisma Atlet Pademangan rata-rata per hari sebanyak 600 orang.

Rep: Febryan. A/ Red: Ratna Puspita
Empat hari sejak mulai digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19, Tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara, sudah penuh. Tower yang mulai digunakan pada Kamis (17/6) lalu kini telah menampung 1.569 pasien Covid-19. (Foto ilustrasi ruangan di Wisma Atlet Pademangan)
Foto: Prayogi/Republika.
Empat hari sejak mulai digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19, Tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara, sudah penuh. Tower yang mulai digunakan pada Kamis (17/6) lalu kini telah menampung 1.569 pasien Covid-19. (Foto ilustrasi ruangan di Wisma Atlet Pademangan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat hari sejak mulai digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19, Tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara, sudah penuh. Tower yang mulai digunakan pada Kamis (17/6) lalu kini telah menampung 1.569 pasien Covid-19. 

"Tower 8 Wisma Atlet Pademangan kemarin (20/6) pagi sudah close karena sudah 99 persen, sudah penuh," kata Komandan Lapangan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut Muhammad Arifin, kepada wartawan, Senin (21/6). 

Baca Juga

Arifin mengatakan, tempat tidur pasien langsung penuh karena pasien masuk rata-rata per hari sebanyak 600 orang. "Penuhnya kurang dari tiga hari malah, dua hari setengah saja. Itu kondisi di lapangan," kata dia. 

Adapun, RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, kini sudah terisi 6.010 pasien. Wisma Atlet Kemayoran diketahui berkapasitas 7.394 tempat tidur. "Keterisian kita, okupansi 81 persen," ujar Arifin. 

Tingkat keterisian tempat isolasi terus naik seiring terus melonjaknya kasus baru Covid-19 di Jakarta sejak usai Lebaran. Dalam lima hari terakhir saja, tercatat kenaikan kasus baru selalu di atas empat ribu per hari. Dalam dua hari terakhir, kasus harian di atas 5.000 kasus.

Sementara itu, pemerintah mulai mengoperasikan empat tower di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 pada Senin (21/6). Arifin menerangkan, pihaknya menggunakan lima tower di rusun tersebut. 

Tower 1-4 untuk tempat isolasi pasien, sedangkan tower nomor 5 digunakan untuk tempat istirahat tenaga kesehatan (nakes). Tiap-tiap tower, kata Arfin, bisa diisi 1.020 tempat tidur pasien. 

Artinya, empat tower bisa menampung 4.080 pasien. "Kalau seandainya penuh, baru digunakan tower nomor 5 untuk pasien," kata dia. 

Arifin menambahkan, pasien yang bisa menjalani isolasi di Rusun Nagrak adalah pasien tanpa gejala. "Mungkin flu ringan masih bisa. Nanti obat disiapkan Dinkes," ucapnya. Pasien nantinya datang setelah dirujuk dari fasilitas kesehatan, seperti puskesmas. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement