REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 telah diumumkan. Pada tahap pertama, sebanyak 137.326 siswa sudah diterima di sekolah pilihan masing-masing, sementara kuota yang tersisa ada 40.623.
"Ini sangat banyak sekali yang mendaftar pada PPDB 2021 Jabar. Pada tahap pertama, angkanya, 244.588 siswa. Sementara untuk kuotanya ada di angka 177.949," ujar Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, kepada wartawan, Selasa (22/6).
Menurut Dedi, yang paling rendah persentase keterisian PPDB itu Cianjur 58 persen, Indramayu 69 persen. Sedangkan keterisian paling tinggi, hampir menyentuh 100 persen, yaitu di Kota Depok dan Kota Bogor, diikuti Kota Cimahi menyusul Kota Bandung.
Artinya, para pendaftar PPDB di jalur afirmasi dan prestasi ini masih tertuju menumpuk di sekolah-sekolah tertentu. "Kan, ini pendaftar membeludak, tapi kuota tidak terpenuhi. Solusinya adalah sisa 50 persen di PPDB tahap satu ini akan terlimpahkan di tahap dua nanti tanggal 25 Juni. Jadi kuota tersebut ditambahkan ke tahap dua," katanya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Dedi mengatakan, tidak ada ujian nasional pada tahun ini. Karena itu pada PPDB 2021, standar penilaian berdasarkan nilai raport dengan penghitungan kalibrasi.
"Saat pendaftaran kemarin secara online juga sangat transparansi. Setiap nilai yang diinput oleh operator SMP atau sekolah asal itu adalah nilai versi pendaftaran dan akan dilakukan verifikasi. Nah, pasca verifikasi ini ada nilai yang turun setelah dilakukan pembuktian dengan rumus yang diseragamkan dalam pola kalibrasi itu," katanya.