Selasa 22 Jun 2021 11:11 WIB

Jemput Bola, Malaysia Buka Pendaftaran Vaksinasi di Masjid

Kepala desa menghampiri warga di rumah dan membantu mereka mendaftar vaksinasi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Jemput Bola, Malaysia Buka Pendaftaran Vaksinasi di Masjid. Polisi Diraja Malaysia (PDRM) Daerah Dang Wangi melakukan blokade jalan di Jalan Tun Azlan Shah Kuala Lumpur, Selasa (1/6/2021), pada hari pertama penerapan total lockdown dalam rangka membendung penularan COVID-19. Polisi melakukan denda kepada warga yang keluar rumah untuk tujuan yang tidak penting.
Foto: ANTARA/Agus Setiawan
Jemput Bola, Malaysia Buka Pendaftaran Vaksinasi di Masjid. Polisi Diraja Malaysia (PDRM) Daerah Dang Wangi melakukan blokade jalan di Jalan Tun Azlan Shah Kuala Lumpur, Selasa (1/6/2021), pada hari pertama penerapan total lockdown dalam rangka membendung penularan COVID-19. Polisi melakukan denda kepada warga yang keluar rumah untuk tujuan yang tidak penting.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia terus melakukan kampanye vaksinasi Covid-19 untuk menghentikan penyebaran virus. Bekerja sama dengan pemerintah daerah, pendaftaran vaksin bisa dilakukan di pasar dan di masjid. 

“Saya tidak takut disuntik vaksin, kita semua perlu divaksinasi untuk melindungi diri kita sendiri dan mencegah orang lain tertular,” kata pensiunan guru, Md Yusof Abdullah (62 tahun), dilansir di Malay Mail, Selasa (22/6).

Baca Juga

Md Yusof termasuk di antara ribuan orang yang mulai menerima vaksin Covid-19, setelah mendapatkan informasi yang akurat tentang imunisasi dan vaksin. Md Yusof seperti kebanyakan orang lainnya, menolak vaksin karena dipengaruhi oleh berbagai berita palsu tentang vaksin.

Pemerintah Malaysia bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat untuk menyadarkan masyarakat akan Program Imunisasi Nasional Covid-19. Di antaranya dengan menggunakan dialek yang berbeda sesuai dengan lokasi setempat, melalui khutbah Jumat dan bahkan pengeras suara dan media sosial seperti Whatsapp. Pendaftaran vaksin sendiri sejatinya bisa langsung dilakukan melalui aplikasi MySejahtera. 

Di Kecamatan Dong di Raub, Pahang misalnya, sebelum perintah pengendalian gerakan dilaksanakan, kepala desa dan tokoh-tokohnya sudah berjalan kaki dari rumah ke rumah menemui sebanyak mungkin warga. Kepala desa menanyakan apakah masyarakatnya sudah terdaftar sebagai penerima vaksin atau belum, kemudian membantu mereka mendaftar.

Upaya untuk lebih mendorong vaksinasi juga dilakukan di Kantor Parlemen Hulu Terengganu. Kantor ini berinisiatif menawarkan hadiah uang tunai sebesar 10 ribu ringgit Malaysia atau setara Rp 34 juta, kepada salah satu konstituen negara bagian yang berhasil mencatat persentase tertinggi dalam pendaftaran vaksinasi.

Anggota parlemen Hulu Terengganu Datuk Rosol Wahid mengatakan dia juga mengunjungi pusat vaksinasi dan berpartisipasi aktif menciptakan kesadaran tentang pentingnya vaksinasi di daerah pemilihan parlemen yang kini telah mencatat lebih dari 31 ribu pendaftaran. MP Kuala Krai Abdul Latiff Abdul Rahman mengatakan, mesin service center miliknya dikerahkan untuk membantu proses registrasi vaksin sejak April lalu.

Dirinya bersama kepala desa telah melakukan kunjungan rumah ke rumah, untuk membantu proses registrasi baik secara manual maupun melalui aplikasi MySejahtera. Selain upaya pendekatan dari rumah ke rumah, pemerintah juga membuka loket pendaftaran vaksin di area pasar seperti di Pasar Peringat, Ketereh dan Kok Lanas di sekitar daerah pemilihan DPRD Ketereh oleh anggota parlemen Tan Sri Annuar Musa dengan bantuan sayap Umno Youth, Wanita dan Puteri untuk mendorong warga mengambil vaksinasi.

Anggota majelis Bandar Baharu, Datuk Norsabrina Mohd Noor mengatakan informasi palsu yang disebarkan oleh kelompok anti-vaksin mendorongnya bersama dengan otoritas setempat, Pasukan Pertahanan Sipil untuk pergi ke desa-desa memberikan informasi tentang pentingnya vaksinasi. Sedangkan anggota Majelis Bukit Pinang, Wan Romani Wan Salim, mengatakan dengan kerja sama komunitas Tualang dan Masjid Telok Jamat, ia telah membantu warga desa dengan pendaftaran vaksinasi.

“Dinas Penerangan, relawan, Komite Pembangunan dan Keamanan Desa (JPKK) juga terlibat dan daftar nama akan diserahkan ke puskesmas,” katanya.

Tekad pemerintah juga terlihat melalui upayanya di daerah pedesaan dan pedalaman, di mana para pihak yang terlibat terpaksa melakukan perjalanan dengan perahu, helikopter, feri dan kendaraan roda empat untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dari program imunisasi besar-besaran ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement