Selasa 22 Jun 2021 14:39 WIB

Ada 5G, Menkominfo: 4G Tulang Punggung Transformasi Digital

Kemkominfo melalui BAKTI Kominfo akan melanjutkan pembangunan infrastruktur TIK 4G

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Pelajar memanfaatkan jaringan internet unutk belajar secara daring di Desa Budo, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (8/4/2021). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), memfokuskan pemerataan akses internet cepat di tanah air, dengan menggarap jaringan internet 4G di 12 ribu (12.548) Kelurahan atau Desa 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), maupun non 3T yang belum sepenuhnya tercakup 4G pada 2021.
Foto: Antara/Adwit B Pramono/
Pelajar memanfaatkan jaringan internet unutk belajar secara daring di Desa Budo, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (8/4/2021). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), memfokuskan pemerataan akses internet cepat di tanah air, dengan menggarap jaringan internet 4G di 12 ribu (12.548) Kelurahan atau Desa 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), maupun non 3T yang belum sepenuhnya tercakup 4G pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menegaskan teknologi generasi keempat atau 4G tetap menjadi tulang punggung transformasi digital di Tanah Air. Johnny mengatakan, meskipun saat ini sudah ada teknologi generasi kelima atau 5G dan sudah dikomersialisasikan operator seluler, tetapi 4G tetap prioritas.

"Pada saat ini penggelaran 5G dan 4G akan hadir bersama-sama secara koeksis, 4G akan tetap menjadi tulang punggung transformasi digital di seluruh wilayah Tanah Air, dan 5G akan dikembangkan pada wilayah yang didukung oleh ekosistem 5G yang memadai seperti misalnya perkotaan dan destinasi wisata super priotas," ujar Menkominfo saat sambutan secara virtual di Peluncuran 5G Indosat di Solo, Selasa (22/6).

Karena itu, Kemkominfo melalui  BAKTI Kominfo akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur TIK 4G di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Ia juga meminta operator seluler agar menyelesaikan pembangunan BTS-BTS 4G sinyal 4G di wilayah-wilayah non 3T atau komersial. "Saya mendorong Indosat Ooredo dan operator  lainnya untuk menyelesaikan pembangunan BTS 4G di wilayah non 3T untuk menjawab kebutuhan sinyal dan bandwith oleh masyarakat yang terus meningkat," ungkapnya.

Ia meyakini, jika itu dilakukan akan terjadi koeksistensi antara layanan 4G dan 5G, yakni 4G untuk wilayah nasional dan layanan 5G inisial commercial Operation untuk selected area atau area-area yang dipilih. Ia memastikan, Pemerintah akan melakukan farming dan refarming spektrum frekuensi untuk memungkinkan penggelaran 5G yang lebih efisien, namun kaligus mendukung pemanfaatan 4G yang juga semakin optimal.

Politikus Partai NasDem itu juga berharap peluncuran 5G ini menjadi titik lompatan menuju Indonesia yang semakin digital, satu, semakin cerdas, dan semakin maju. Khususnya melalui adaptasi dan inovasi teknologi digital di berbagai sektor untuk pengembangan digital ekonomi, health teknologi, education teknologi, elektronik government dan smart city serta berbagai sektor sektor lainnya.

"Kementerian kominfo akan terus mendukung pemanfaatan dan pengembangan teknologi 5G, penyiapan pita spektrum frekuensi yang memadai melalui farming dan refarming, frekuensi spektrum, dan mendorong mengembangkan sumber daya manusia, talenta digital yg berkualitas dan berkelanjutan untuk dapat mendukung 5G," katanya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement