Rabu 23 Jun 2021 01:14 WIB

Puluhan ASN Pemkot Bogor Terpapar Covid-19

ASN Pemkot Bogor yang positif buat pelayanan publik dialihkan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Indira Rezkisari
Suasana Balai Kota Bogor, Selasa (22/6). Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dilaporkan terpapar Covid-19.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Suasana Balai Kota Bogor, Selasa (22/6). Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dilaporkan terpapar Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Kasus harian Covid-19 di Kota Bogor terus meningkat. Bahkan, puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dilaporkan terpapar Covid-19.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan, tercatat ada 20 ASN berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Di antaranya pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Sekretariat Daerah (Setda), Badan Pendapatan Daerah (Dispenda), Bappeda, Inspektorat, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Baca Juga

"Sekarang ada 20 dari berbagai OPD. 20 OPD ini tidak seluruhnya ada di Kompleks Balai Kota Bogor," kata Dedie, ketika ditemui Republika di Balai Kota Bogor, Selasa (22/6).

Menyusul temuan kasus tersebut, Dedie menjelaskan, beberapa pelayanan publik dialihkan dan 75 persen pegawai di sejumlah OPD menjalani work from home (WFH). Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Wali Kota Bogor menanggapi surat edaran Menko Perekonomian.

Kemudian, lanjut Dedie, akan dilakukan tracing terhadap masing-masing 10 hingga 15 orang yang kontak erat terhadap setiap pegawai. Sehingga, ada sekitar 400 orang yang jadi target tracing.

“Kita juga melakukan penyemprotan disinfektan di kantor dinas di mana tempat ASN itu terpapar. Dari kemarin ini sudah kami lakukan dan akan terus kami lakukan satu pekan ke depan,” tuturnya.

Dedie mengatakan, sejauh ini belum ada kantor dinas yang ditutup karena belum menjadi klaster dan belum menerapkan lockdown di kompleks Balai Kota Bogor. Namun, Pemkot Bogor masih terus melakukan tracing dan akan melakukan tindakan sesuai kondisi nantinya.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil PCR swab test yang dilakukan, para pegawai yang terkonfirmasi terpapae Covid-19 terlacak dari perjalanan luar kota, klaster keluarga, dan telah menghadiri satu pertemuan. Sehingga, Pemkot Bogor akan melakukan penyesuaian terjait pembatasan perjalanan dinas.

“Sudah pasti, kami juga menyesuaikan dengan tempat lain juga, jadi kami tentu saling berkomunikasi. Jadi nanti kalau ada undangan kami titik beratkan agar daring saja,” ucap Dedie.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement