REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Daya tampung RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya untuk merawat pasien Covid-19 sudah mencapai batasnya. Pada Selasa (22/6), tingkat keterisian ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di rumah sakit itu disebut telah mencapai 120 persen.
Wakil Direktur Umum RSUD dr Soekardjo, Deni Diyana mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari bidang pelayanan, terdapat peningkatan kasus pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakitnya. Menurut dia, tingkat keterisian RSUD dr Soekardjo saat ini sudah 120 persen.
"Sekarang juga ada 15 orang yang masih daftar tunggu masuk ke IGD. Kita tempatkan dulu di ruang isolasi lama. Kita masih melakukan pengaturan," kata dia, Selasa.
Deni mengungkapkan, pihaknya beberapa waktu ke belakang sudah menambah kapasitas ruang isolasi sebanyak 20 tempat tidur. Namun, pasien Covid-19 yang dirujuk kw RSUD dr Soekardjo terus berdatangan, sehingga kapasitas tambahan itu dengan cepat terisi penuh.
Menurut dia, pihak rumah sakit tak bisa sembarangan untuk menambah lagi kapasitas ruang isolasi. Sebab, RSUD dr Soekardjo juga harus melayani pasien umum lainnya.
"Jadi kita belum punya rencana lagi untuk menambah kembali. Kita akan rapat lagi mencari solusi," kata dia.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengaku, pihaknya sudah mengeluarkan kebijakan untuk menekan angka kasus aktif Covid-19. Salah satunya dengan melakukan penyekatan di kawasan pusat keramaian Kota Tasikmalaya Jalan KHZ Mustofa.
Ia menambahkan, Pemerintag Kota (Pemkot) Tasikmalaya juga kembali melarang kegiatan pesta pernikahan. "Resepsi pernikahan sementara tidak boleh. Hanya akad saja, dengan tamu maksimal 30-50 orang," kata dia.