REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Miftahul Akhyar, mengingatkan bahwa tugas manusia adalah memakmurkan bumi. Maka Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan MUI harus menjadi bagian dari upaya memakmurkan bumi.
Hal itu disampaikan Kiai Miftahul usai MUI dan ACT menandatangani nota kesepahaman (MoU) kolaborasi kebangsaan untuk kerjasama dalam bidang pangan, ekonomi, pendidikan dan kesehatan di Kantor MUI pada Selasa (22/6).
Kiai Miftahul menyampaikan, semua Mukmin bagaikan satu tubuh, manakala anggota tubuhnya ada yang sakit, maka semua Mukmin ikut merasakan sakit. Artinya tubuh ini punya tugas masing-masing, seperti ACT punya kelebihan dan kemampuan di bidangnya. Sedangkan MUI sebagai rumah besar, berbagai umat dan organisasi ada di dalamnya.
"Kita (MUI) juga bisa melakukan hal seperti (yang dilakukan ACT) itu tapi kita percayakan (ke) ACT, sebagai bukti bahwa MUI ada dan bekerja dan ACT ada dan bekerja, saat inilah (MUI dan ACT) dikombinasikan, ini sebagai bentuk (ikhtiar) kita (sebagai) makhluk yang memang diperintahkan untuk memakmurkan bumi," kata Kiai Miftahul kepada Republika di Kantor MUI, Selasa (22/6).
Ia menerangkan, Allah menciptakan manusia dari bumi, kemudian memerintahkan manusia untuk memakmurkan bumi. Maksud memakmurkan di sini artinya memakmurkan semua aspek kehidupan. Maka ACT dan MUI harus menjadi bagian dari upaya memakmurkan bumi ini.
Namun, Kiai Miftahul mengingatkan, semua upaya memakmurkan bumi itu harus bernilai dakwah dan ibadah. Karena memang manusia diciptakan untuk ibadah. Ia menyampaikan bahwa dalam hal ini, tugas MUI masih belum maksimal, artinya masih banyak hal yang perlu MUI sempurnakan.
"Mudah-mudahan ACT dan lembaga (lainnya) yang semua punya ketulusan untuk menyampaikan kemaslahatan umat, kita (MUI) buka pintu selebar-lebarnya untuk kerjasama," ujarnya.
Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan, mengatakan, ACT adalah salah satu komponen masyarakat yang tumbuh dari kekuatan masyarakat. Maka harus disinergikan dengan para pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
"Ini (ACT) harus kita sinergikan karena tantangan yang kita hadapi di Indonesia ini cukup berat sekali terutama di era pandemi Covid-19," kata Buya Amirsyah.
Ia mengingatkan, jangan sampai semua orang menganggap kesulitan yang diakibatkan pandemi adalah urusan pemerintah saja. Ia mengaku melihat orang-orang sekarang cenderung saling menyalahkan. Terkait pandemi ini, jangan mengatakan masyarakat yang salah atau pemerintah yang salah.
Ia menegaskan, sebenarnya usaha bersama dan tugas bersama untuk menyelesaikan pandemi ini. "Saya yakin, kita optimis kalau kita bisa menyelesaikan pandemi Covid-19, bangsa kita sehat dan kuat, maka kita akan bisa naik kelas, sebagai bangsa petarung dalam menghadapi pandemi Covid-19," ujarnya.