Kamis 24 Jun 2021 15:10 WIB

Jerman Ingin Rakyat Libya Tentukan Masa Depannya Sendiri

Kanselir menggarisbawahi kepentingan strategis Libya bagi Eropa dan Afrika

Red: Nur Aini
Kanselir Angela Merkel mengatakan bahwa Jerman ingin melihat rakyat Libya menentukan masa depan mereka sendiri.
Kanselir Angela Merkel mengatakan bahwa Jerman ingin melihat rakyat Libya menentukan masa depan mereka sendiri.

 

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Angela Merkel mengatakan bahwa Jerman ingin melihat rakyat Libya menentukan masa depan mereka sendiri.

Baca Juga

Merkel membuat pernyataan pada Rabu (23/6), setelah menerima Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, yang tiba di Berlin untuk menghadiri Konferensi Berlin Kedua tentang Libya. Berbicara pada konferensi pers bersama sebelum pertemuan, Merkel menggarisbawahi pentingnya kehadiran Blinken.

"Sangat penting bahwa kami mengirimkan sinyal bersatu ke arah Libya bahwa kami ingin, pertama dan terutama, melihat bahwa rakyat Libya menentukan masa depan mereka," katanya.

Mengacu pada pentingnya mitra internasional untuk tidak meninggalkan Libya sendirian, Merkel mengatakan situasi di negara itu memiliki kepentingan strategis baik untuk urusan Afrika maupun hubungan antara Afrika dan Eropa.

Mengingat pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden di KTT G7 di Cornwall, Inggris, dan kemudian di KTT NATO di Brussels, dia mencatat bahwa mereka dapat menemukan dasar bersama untuk mengatasi tantangan geostrategis dunia. Merkel menyambut baik pertemuan antara para pemimpin AS dan Rusia baru-baru ini dan menggarisbawahi pentingnya menjaga saluran dialog tetap terbuka untuk menemukan solusi atas masalah tersebut.

Sementara itu, Blinken mengatakan mereka ingin melihat Libya mengambil jalur keamanan, kebebasan dan kemerdekaan yang didukung oleh masyarakat internasional.

“Jerman dan Amerika Serikat memiliki keyakinan yang sama bahwa kita harus menemukan cara untuk bekerja sama dan bekerja dengan pihak lain," tambah dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement