REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KAI Commuter mengimbau masyarakat hanya menggunakan kereta rel listrik (KRL) untuk keperluan mendesak saja. VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan layanan KRL Jabodetabek masih beroperasi bagi masyarakat selama masa pandemi Covid-19 ini termasuk saat aktivitas dibatasi secara lebih ketat.
“KRL sebagai transportasi tetap tersedia untuk mereka yang benar-benar masih harus beraktivitas di luar rumah maupun memiliki keperluan mendesak,” kata Anne dalam pernyataan tertulisnya, kamis (24/6).
Anne menuturkan, saat ini KAI Commuter menerapkan protokol kesehatan dan menggelar tes acak antigen di sejumlah stasiun. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi kesehatan para pengguna dan petugas. Dia mengatakan, pada kemarin (23/6) dari 120 tes acak antigen yang berlangsung di enam stasiun ditemukan lima orang calon pengguna KRL yang hasilnya reaktif. “Dengan demikian, dalam tiga hari pertama tes acak antigen ini total telah ada 450 calon pengguna KRL yang dites dengan 16 orang hasilnya reaktif,” ujar Anne.
Anne memastikan, calon penumpang KRL yang hasilnya reaktif tidak boleh melakukan perjalanan. Selain itu, Anne memastikan data ulang sudah diserahkan kepada Puskesmas setempat.
Selain melindungi sesama pengguna KRL dari risiko penularan Covid-19, Anne menegaskan kesediaan mengikuti protokol kesehatan dan tes acak antigen juga akan melindungi para petugas yang selama pendemi ini terus melayani pengguna KRL dari garis terdepan. Selain itu ribuan petugas juga telah mendapatkan vaksin sebagai bagian dari sasaran vaksinasi pemerintah untuk petugas layanan publik dan secara bertahap akan mencapai seluruh petugas.
Anne menambahkan, tercatat pengguna KRL pada Rabu (23/6) hingga pukul 20.00 WIB mencapai 340.441 orang atau turun tiga persen dibandingkan waktu yang sama pada hari sebelumnya. “Tren penurunan ini sejalan dengan aturan dari pemerintah yang meminta masyarakat kembali beraktivitas dari rumah,” ungkap Anne.