Jumat 25 Jun 2021 13:22 WIB

Pro-Kontra Olimpiade Memanas, Kaisar Jepang Diklaim Cemas

Olimpiade 2020 akan digelar pada Agustus 2021.

Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako menyapa masyarakat Jepang untuk pertama kali dari balkon di Imperial Palace, Tokyo, beberapa waktu lalu.
Foto: Fumine Tsutabayashi/Kyodo News via AP
Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako menyapa masyarakat Jepang untuk pertama kali dari balkon di Imperial Palace, Tokyo, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kaisar Jepang Naruhito diklaim khawatir Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo bisa menyebabkan kasus virus corona semakin tinggi saja. Hal itu disampaikan Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang seperti dilaporkan kantor berita Kyodo, Jumat (25/4).

"Yang Mulia sangat mengkhawatirkan situasi infeksi penyakit Covid-19 saat ini," kata Yasuhiko Nishimura dari badan rumah tangga kekaisaran itu, dalam sebuah jumpa pers.

"Saya kira (kaisar) prihatin bahwa di samping ada suara kegelisahan dari masyarakat, penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade bisa mengantarkan kepada melonjaknya infeksi," kata Nishimura menambahkan.

Nishimura mengatakan, dia memang tidak mendengarkan secara langsung keprihatinan itu dari sang kaisar, tapi "merasakan hal semacam itu" setiap kali berbicara berbincang bersama kaisar.

Juru bicara pemerintah Jepang Katsunobu Kato mengesampingkan kekhawatiran yang disampaikan sehari setelah Tokyo menandai satu bulan sebelum awal Olimpiade, dengan menyebut kekhawatiran itu pandangan Nishimura saja. "Saya ingin menanyakan persisnya kepada Badan Rumah Tangga Kekaisaran, tetapi seperti sudah saya katakan, kita akan menyelenggarakan Olimpiade yang aman dan terjamin," kata Katsunobu Kato dalam konferensi pers.

Kekhawatiran Olimpiade bisa menyebarluaskan pandemi masih sangat tinggi di kalangan penduduk Jepang. Survei terakhir kantor berita Kyodo menunjukkan bahwa 86 persen rakyat Jepang mengkhawatirkan risiko naiknya kembali kasus Covid-19.

Kaisar yang menjadi pelindung Olimpiade, kemungkinan bakal menghadiri upacara pembukaan yang sudah tertunda selama satu tahun akibat pandemi itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement