REPUBLIKA.CO.ID, SAGAING -- Kelompok perlawanan lokal menewaskan setidaknya 20 anggota tentara Myanmar dalam bentrok di Desa Htayaw Kyin, Kotapraja Yinmabin, dan Sagaing.
Lebih dari 1.000 warga Desa Htayaw Kyin dan sekitarnya mengungsi akibat tentara yang menduduki desa mereka. Media lokal Myanmar Now melaporkan, bentrokan terjadi beberapa jam setelah sekitar 50 anggota pasukan rezim menggerebek rumah warga Desa Htayaw Kyin hingga mengecek ponsel mereka pada Selasa lalu.
Pada Selasa sore, anggota Angkatan Pertahanan Rakyat (PDF) lokal menyerang tentara tersebut. Adapun PDF dibentuk pemerintah pro-demokrasi untuk melawan rezim kudeta. Menurut anggota PDF, pasukan rezim mundur dari desa, tetapi kembali lagi 30 menit kemudian setelah menemui lebih banyak pejuang perlawanan lokal di luar desa.
Saat pasukan rezim berlindung di desa, anggota PDF mengungkapkan pihaknya menahan tembakan sehingga penduduk desa dapat melarikan diri.
“Begitu kami menduga sudah ada cukup waktu bagi semua orang untuk keluar dari desa, kami mengepungnya,” ungkap anggota PDF dikutip dari Myanmar Now, Jumat (25/6).
Berikutnya, terjadi kontak tembak antara tentara dengan kelompok perlawanan lokal selama sekitar tiga jam. Bangunan desa, termasuk pagoda, mengalami kerusakan akibat kontak tembak. Dua truk militer sempat datang membawa bala bantuan, tetapi anggota PDF menyerang mereka dengan bahan peledak.
Pada malam hari, anggota PDF mundur sehingga tentara Myanmar juga dapat mundur ke lokasi sekitar dua mil dari desa. “Anggota kami yang terlibat pertempuran mengatakan setidaknya 20 tentara tewas di dua lokasi,” kata anggota PDF.
Sementara, seorang anggota PDF tewas tertembak di kepala, dan dua orang lainnya terluka. Anggota PDF menegaskan pihaknya menolak rezim kudeta militer sehingga akan terus berjuang.
Keesokan harinya, Rabu, lebih dari 200 tentara tiba di desa dan menempati sekolah serta biara sehingga penduduk tidak berani mendekati desanya. Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan. Hingga 24 Juni, kelompok masyarakat sipil melaporkan sebanyak 880 orang tewas sejak kudeta militer di Myanmar.