Jumat 25 Jun 2021 20:05 WIB

Satgas: Dominasi Pasien Usia Muda Tunjukkan Perubahan Virus

Belakangan ini lonjakan kasus terjadi di usia yang lebih muda

Seorang petugas kesehatan Indonesia menyuntikkan satu dosis vaksin Sinovac COVID-19 kepada orang berusia 18 tahun ke atas selama kampanye vaksinasi COVID-19 di tempat parkir Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Jakarta, Indonesia, 16 Juni 2021.
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Seorang petugas kesehatan Indonesia menyuntikkan satu dosis vaksin Sinovac COVID-19 kepada orang berusia 18 tahun ke atas selama kampanye vaksinasi COVID-19 di tempat parkir Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Jakarta, Indonesia, 16 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa lonjakan pasien di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, memperlihatkan perubahan karakter SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang cenderung menyerang usia muda.

"Peristiwa di RSUI menandakan ada perubahan karakter virus yang terus berevolusi dan bermutasi," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Alexander Ginting, Jumat (25/6).

Alexander membenarkan peristiwa lonjakan pasien yang didominasi usia muda dengan mobilitas yang tinggi saat ini cenderung mengalami peningkatan jumlah, seperti yang terjadi di RSUI Depok.

"Benar belakangan ini lonjakan kasus terjadi di usia yang lebih muda, yang lebih mobile," ujarnya.

Gejala yang dialami pasien cenderung sedang hingga berat dengan rentang usia kurang dari 60 tahun. Bahkan pasien berusia 20 tahun juga terdiagnosa mengalami klinis berat. Menindaklanjuti situasi tersebut, Alexander telah berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk penyediaan seluruh kebutuhan logistik dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan.

"Sudah di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan sebagai kementerian teknis," ujarnya.

Satgas Penanganan Covid-19, katanya, hanya berperan untuk akses dan akselerasi kebutuhan pelayanan bilamana penanganan pandemi ini terjadi hambatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement