Sabtu 26 Jun 2021 00:53 WIB

RSDC Wisma Atlet Fokus Layani Pasien Bergejala-Komorbid

RSDC Wisma Atlet hanya akan fokus pada pasien bergejala

Kordinator RSD Covid-19 Wisma Atlet Tugas, Ratmono, menyatakan RSDC Wisma Atlet hanya akan fokus pada pasien bergejala
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kordinator RSD Covid-19 Wisma Atlet Tugas, Ratmono, menyatakan RSDC Wisma Atlet hanya akan fokus pada pasien bergejala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran kini lebih fokus untuk melayani pasien Covid-19 bergejala yang memiliki keluhan penyakit bawaan komorbid. 

Sedangkan pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala yang tidak memiliki penyakit komorbid akan ditempatkan di Wisma Atlet Pademangan dan Rusun Nagrak Marunda. 

Baca Juga

Mayjen TNI Tugas Ratmono, Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran menyatakan pemilahan tersebut ditujukan untuk efektivitas pelayanan terhadap pasien di tengah lonjakan kasus Covid-19.  

Berdasarkan data per Jumat pagi, 25 Juni 2021, jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran mencapai 6.713 pasien. Dengan jumlah tersebut, angka hunian di RSDC Wisma Atlet Kemayoran mencapai 85,04 persen karena kapasitas hunian saat ini sebanyak 7.894 bed. 

“Kita lakukan penyesuian-penyesuaian menghadapi perubahan dinamaka kasus Covid-19 yang mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Tujuannya agar perawatan pasien Covid-19 bisa dilakukan semaksimal mungkin,” kata Mayjen Tugas Ratmono saat dimintai tanggapan, Jumat (25/6).  

Saat ini terdapat tiga lokasi di Jakarta di bawah koordinasi manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran dalam perawatan pasien Covid-19. Tiga lokasi tersebut adalah RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Wisma Atlet Pademangan, dan Rusun Nagrak Marunda Jakarta Utara. 

Untuk pasien bergejala baik ringan, sedang dan berat yang memiliki keluhan penyakit bawaan (komorbid) akan ditempatkan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Ini karena pasien dengan keluhan kormobid cenderung memiliki risiko yang lebih berat. Penyakit bawaan antara lain tekanan darah tinggi, diabetes, ginjal, paru dan penyakit lainnya.

“Perlengkapan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran lebih lengkap dibandingkan di Wisma Atlet Pademangan dan Rusun Nagrak yang baru dibuka,” kata Mayjen Tugas Ratmono yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI. 

Meski pada awalnya, kata dia, RSDC Wisma Atlet Kemayoran hanya menerima pasien bergejala ringan dan sedang, kini pasien bergejala berat pun diterima. Pasalnya dalam kondisi saat ini, rumah sakit rujukan tempat pasien bergejala berat dirawat juga tengah sibuk dan pasien baru bisa saja menunggu beberapa saat untuk mendapat pelayanan. 

“RSDC Wisma Atlet Kemayoran sendiri sudah melakukan upgrade agar bisa merawat pasien Covid-19 dengan gejala berat, tetapi tentunya mereka diprioriaskan dirawat di rumah sakit rujukan,” ujarnya. 

Dia menjelaskan, sedangkan pasien tanpa gejala dan bergejala ringan tanpa komorbid, mereka ditempatkan di Wisma Atlet Pademangan dan Rusun Nagrak. Rusun Nagrak terdiri dari empat tower dan tiga diantaranya bisa diperuntukkan untuk perawatan pasien bergejala ringan. Namun sementara baru tower 3 yang dipergunakan untuk tempat isolasi dan merawat pasien Covid-19 dengan gejala ringan tanpa komorbid.

“Kalau Wisma Atlet Pademangan sudah beberapa kali sebagai tempat isolasi mandiri jika Wisma Atlet Kemayoran huniannya meningkat,” jelas Mayjen Tugas.

Dokter militer asal Kebumen tersebut berharap masyarakat untuk disiplin menjalan protokel dengan mengenakan masker, cuci tangan, dan menghindari kerumunan. Dengan demikian kasus Covid bisa ditekan untuk tidak berkembang lebih lanjut.

“Perawatan diantaranya di Wisma Atlet Kemayoran ini untuk menekan kasus Covid-19. Tentu tidak hanya di bagian perawatan, semua lapisan masyarakat juga harus disiplin protokol kesehatan,” tandasnya.

Dengan kondisi sekarang, Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran menyatakan mengenakan masker adalah wajib bagi semua orang. “Taglinenya adalah masker harga mati, tidak pakai masker bisa mati,” kata Mayjen Tugas Ratmono. 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement