REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) bekerja sama dengan Indonesia Digital Forum menggelar workshop dengan tema “Menyajikan Konten dan Bahan Ajar Interaktif Menggunakan Ms. Sway”. Kegiatan ini diikuti 98 peserta dari kalangan pengajar -- dosen, guru, dan kepala sekolah -- serta peserta umum lainnya. Peserta yang hadir datang dari berbagai daerah di luar pulau Kalimantan, seperti dari pulau Jawa, Sumatera dan lain-lain.
Kepala Kampus UBSI Pontianak, Eri Bayu Pratama mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu upaya kampus UBSI dalam membantu para guru dan dosen khususnya untuk membuat bahan ajar dan konten yang interaktif.
“Semoga kegiatan ini bisa menambah pengetahuan para guru, dosen dan dapat digunakan juga untuk mengajar,” kata Eri Bayu Pratama dalam rilis yang diterima Republika.co.id. Kamis (24/6).
Dedi Saputra SPd MKom yang merupakan dosen UBSI Pontianak menjadi pemateri pada pelatihan pembelajaran digital berbasis daring. Pelatihan dilaksanakan pada 24-28 jJuni 2021.
“Sebelum masuk ke materi, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dari berbagai daerah yang semangat mengikuti pelatihan ini. Kami dari UBSI sangat senang bisa berbagi ilmu kepada bapak dan ibu pengajar semua,” ucap Dedi menyapa para peserta.
Ia menambahkan, “Kurang lebih selama lima hari ke depan kita akan belajar bersama tentang bagaimana cara memanfaatkan suasana pandemi saat ini agar pembelajaran kita tetap dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan ini insyaAllah akan kita adakan sampai bulan September 2021, jadi setiap bulannya akan berlanjut dengan materi yang berbeda. Khusus bulan Juni 2021 ini bapak ibu mendapat materi tentang pembuatan konten dan bahan ajar interaktif menggunakan Ms.Sway,” jelas Dedi.
Di hari pertama, Dedi mengenalkan dan memaparkan tentang fitur dan kelebihan dari aplikasi Ms.Sway serta cara menggunakannya. Salah satu kelebihannya adalah Ms.Sway ini berupa aplikasi web sehingga tidak perlu install pada device, hanya dengan membuka linknya saja. Juga bisa sharing data tanpa perlu men-download materi yang dibagikan.
Dedi menegaskan bagi peserta yang ingin mendapatkan e-sertifikat pelatihan online 32 JP ini, wajib mengikuti pelatihan selama lima hari tersebut dan mengerjakan tugas yang diberikan di akhir nantinya.
“Senang sekali hari ini kita dapat memulai pelatihan digital secara online. Peserta yang bergabung juga tidak hanya dari Kota Pontianak, banyak dari luar kota ada dari Palembang, Jakarta, Padang, Bengkulu, Pariaman, Bukit Tinggi, Surakarta, Singkawang, Ketapang, Sambas dan bahkan ada dari daerah Sumatera Utara,” ungkap Dedi.
Ia berharap semoga materi yang disampaikan dapat bermanfaat dan mudah diimplementasikan para peserta dalam proses pengajaran.