REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran sedang mengalami lonjakan dalam sepekan terakhir. Lonjakan itu disebut lantaran banyak warga yang masih abai protokol kesehatan.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, masih terdapat laporan banyak warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya tidak disiplin. Karena itu, ia menegaskan kepada camat dan kepala desa untuk mendata warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani isoman.
"Mereka yang isoman akan diberi karet gelang atau rumahnya ditempeli. Agar tetangganya tahu kalau dia sedang isoman 10 hari," kata dia, Ahad (27/6) malam.
Apabila masih ada warga yang menjalani isoman bandel, tetap tak mau diam di rumah, pihaknya akan menempatkan mereka di tempat isolasi khusus yang terpencil di masing-masing kecamatan. Dengan begitu, mereka tak berinteraksi dengan warga lainnya.
Jeje menilai, lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran salah satunya dipicu mereka yang isoman tapi tak disiplin. Akibatnya, penularan menyebar luas.
"Kalau itu dibiarkan, penyebaran akan lebih cepat lagi," kata dia.
Sementara itu, Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran, Suheryana mengakui ada beberapa kasus pasien Covid-19 yang isoman tak disiplin. Mereka menganggap dirinya tak sakit lantaran tak bergejala. Padahal, mereka bisa menyebarkan Covid-19 ke masyarakat lainnya.
"Kita minta satgas desa lebih ketat mengawasi mereka yang isolasi mandiri," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Senin (28/6).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pangandaran hingga Ahad, total kasus Covid-19 di daerah itu berjumlah 2.750 kasus. Sebanyak 403 orang masih menjalani isolasi, 2.286 orang telah sembuh, 61 orang meninggal dunia.