REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengimbau masyarakat setempat untuk mewaspadai bencana tanah longsor. Hal ini seiring curah hujan dengan intensitas sedang dan ringan.
"Peringatan kewaspadaan itu guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa, " kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu (30/6).
Curah hujan intensitas ringan dan sedang kini melanda sejumlah daerah di Kabupaten Lebak dan berpotensi menimbulkan bencana alam. Peluang hujan itu terjadi siang hingga malam hari, sehingga masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Selama ini, kata dia, wilayah Kabupaten Lebak menjadi daerah langganan longsor, karena topografi perbukitan dan pegunungan.
"Kami minta warga yang tinggal di lokasi rawan longsor agar meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Ia menyebutkan, daerah rawan longsor itu tersebar di 12 kecamatan dan kebanyakan berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak ( TNGHS). Saat ini, kata dia, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam mencapai ribuan kepala keluarga.
"Kami minta warga maupun pengemudi yang melintasi jalan rawan longsor agar hati-hati guna menghindari korban jiwa maupun kerugian materiil akibat tanah longsor," ujarnya.