Ahad 04 Jul 2021 11:24 WIB

Jaga Stok Oksigen, Pemprov Jabar Minta Produksi Ditingkatkan

Distribusi juga akan ditingkatkan menambah armada pengangkuta dan SDM.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Andi Nur Aminah
Karyawan yang mengenakan masker pelindung mengisi ulang tabung oksigen di sebuah toko di tengah wabah penyakit virus Covid.19 (ilustrasi)
Foto: The Bangkok Post
Karyawan yang mengenakan masker pelindung mengisi ulang tabung oksigen di sebuah toko di tengah wabah penyakit virus Covid.19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lonjakan kasus Covid-19 menyebabkan keterisian rumah sakit di Jawa Barat (Jabar) meningkat. Situasi tersebut membuat permintaan rumah sakit akan oksigen terus bertambah. 

Menurut Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Taufiq Budi Santoso, Pemerintah Provinsi Jabar intens menyusun strategi untuk menjaga stok oksigen rumah sakit-rumah sakit di Jabar memadai. Menurut Taufiq, Pemda Provinsi Jabar sedang mendorong produsen oksigen untuk meningkatkan produksi hingga tiga kali lipat dari kondisi eksisting. Hal itu dilakukan karena kebutuhan rumah sakit akan oksigen mengalami peningkatan. 

Baca Juga

"Distribusi juga akan ditingkatkan. Salah satunya dengan meningkatkan armada pengangkut dan Sumber Daya Manusia, baik supir dan tenaga untuk angkut tabung. Saat ini, Dinas Kesehatan akan mengidentifikasi rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan oksigen," ujar Taufiq kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Selain itu, menurut Taufiq, Divisi Manufaktur Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar akan melakukan pengadaan tabung oksigen baru untuk rumah sakit-rumah sakit di Jabar. "Kami akan mulai menjajaki kerja sama dengan produsen atau pabrik oksigen lain di luar Jabar, seperti PT Krakatau National Resources, untuk menyuplai oksigen ke Jabar. Ini sedang ditindaklanjuti oleh Biro Pengadaan Barang/Jasa," katanya. "Sedangkan kebutuhan oksigen untuk masyarakat selain rumah sakit, akan di-follow-up oleh Satgas Penanganan Covid-19 Jabar," imbuhnya. 

Taufiq mengatakan, dalam penanganan pandemi Covid-19, solidaritas dan kolaborasi untuk kemanusiaan harus menjadi yang utama. Batas administrasi wilayah tidak boleh menjadi penghalang kolaborasi, termasuk soal suplai oksigen. 

"Saat oksigen di Jabar aman, produsen oksigen di Jabar turut menyuplai oksigen ke daerah lain. Daerah mana yang kelebihan stok, bisa membantu daerah yang kekurangan stok oksigen," katanya. 

Adapun daerah yang mengalami kekurangan ketersediaan oksigen, antara lain Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota Tasikmalaya. 

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun mengimbau masyarakat Jabar yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk tidak berlomba-lomba menstok tabung oksigen. 

"Kita dahulukan kepada rumah sakit yang menurut kajian dokter perlu menggunakan tabung oksigen. Kalau yang isoman berasumsi sendiri untuk cadangan dan lain-lain nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk rumah sakit yang lebih darurat," ucap  Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement