Ahad 04 Jul 2021 23:29 WIB

Pendakian Gunung Gede Ditutup selama PPKM Darurat

Kegiatan di lingkungan taman nasional seperti Gunung Gede dihentikan selama PPKM

Pengunjung melintasi jembatan gantung panjang di kawasan Taman Nasional Gunung Gede dan Pangrango, di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (18/6).Pendakian ke Gunung Gede Pangrango di Cianjur, Jawa Barat, ditutup sementara hingga 20 Juli atau selama PPKM Darurat, sebagai upaya menekan penularan COVID-19 karena trennya meningkat sejak tiga bulan terakhir.
Foto: Antara/Risky Andrianto
Pengunjung melintasi jembatan gantung panjang di kawasan Taman Nasional Gunung Gede dan Pangrango, di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (18/6).Pendakian ke Gunung Gede Pangrango di Cianjur, Jawa Barat, ditutup sementara hingga 20 Juli atau selama PPKM Darurat, sebagai upaya menekan penularan COVID-19 karena trennya meningkat sejak tiga bulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pendakian ke Gunung Gede Pangrango di Cianjur, Jawa Barat, ditutup sementara hingga 20 Juli atau selama PPKM Darurat, sebagai upaya menekan penularan COVID-19 karena trennya meningkat sejak tiga bulan terakhir.

"Semua kegiatan yang ada di lingkungan taman nasional seperti wisata alam, dihentikan selama PPKM Darurat dilakukan, termasuk pendakian untuk kesekian kalinya kembali ditutup," kata pimpinan Humas Balai Besar TNGGP Poppy Oktadiany saat dihubungi di Cianjur, Ahad (4/7).

Ia menjelaskan penutupan itu mengacu pada pemerintah pusat yang terus berusaha menekan angka penularan virus berbahaya yang terus meningkat serta sebagai upaya menindaklanjuti surat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia terkait dengan implementasi PPKM Darurat Jawa Bali.

Seluruh kegiatan akan kembali dibuka setelah 20 Juli, namun akan disesuaikan dengan petunjuk pemerintah terkait dengan perkembangan kasus COVID-19. Ia menjelaskan kalau masih mengalami peningkatan, kemungkinan penutupan kembali diperpanjang hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan.

"Informasi dari Satgas COVID-19, kalau angka penularan masih tinggi, maka penutupan akan diperpanjang sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. Kalau sudah memungkinkan kita akan buka kembali seluruh kegiatan," katanya.

Ia menuturkan terkait dengan ditutupnya semua aktivitas tersebut, telah disebar melalui media resmi TNGGP dan media sosial lainnya, agar pendaki atau wisatawan yang hendak berlibur ke kawasan tersebut, dapat menahan diri sebagai upaya membantu penanganan cepat COVID-19.

"Selama enam bulan terakhir, kami sudah tiga kali melakukan penutupan, untuk pemulihan ekosistem dan pemeliharaan jalur pendakian, antisipasi melonjaknya pendaki setelah Lebaran dan PPKMDarurat, kami berharap semua pihak dapat memaklumi," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement