REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK--Tim pengabdian masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas melakukan pendampingan terhadap Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Danau Talang. Pendampingan ini dilakukan melalui forum diskusi pada Ahad (4/7) yang dihadiri oleh pengurus Pokdarwis, Kelompok Pemuda, Alim Ulama, dan Niniak Mamak di kawasan Wisata Danau Talang, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok.
ketua tim Pendampingan, Ahmad Hidayat, mengatakan hal ini dilakukan guna merencanakan pengembangan wisata yang terarah. Menurut Hidayat, rencana pengembangan wisata Danau Talang bersifat urgen untuk dilakukan.
“Wisata ini semakin ramai pengunjung. Jika tidak direncanakan dan dikelola dengan baik, dikhawatirkan lingkungan danau ini tidak indah lagi,” kata Hidayat, kepada Republika, Senin (5/7).
Hidayat menjelaskan, sejak dibuka hingga Juli 2020, tercatat lebih dari 10.000 wisatawan lokal dan mancanegara telah berkunjung ke sana. Hal itu menurut dia bisa jadi peluang maupun ancaman. Tergantung kesiapan Pokdarwis sebagai pengelola untuk menjadikannya peluang yang dapat menguntungkan masyarakat.
Feri, wakil ketua Pokdarwis Danau Talang, menjelaskan bahwa rencana pengembangan wisata belum optimal dilakukan. “Kami punya banyak rencana, tapi kesulitan merealisasikannya,” jelas Feri.
Feri menyebut akibat kurang terencananya pengembangan wisata Danau Talang, kini sumber daya yang dimiliki belum dimanfaatkan sesuai prioritas. Menurut Feri, masih perlu tambahan berbagai fasilitas umum supaya pengunjung senang datang ke Danau Talang.
Beberapa fasilitas umum seperti toilet, mushola, dan lahan parkir yang tersedia dinilai belum sesuai standar tempat wisata. Dalam forum tersebut disepakati rencana pengembangan bisnis wisata Danau Talang ole Pokdarwis dan seluruh pihak yang hadir. Feri berharap agar banyak dukungan bagi mereka dalam realisasi rencana tersebut.
“Kami Kelola swadaya, jadi butuh banyak dukungan dari pemerintah maupun swasta untuk merealisasikannya,” ucap Feri.