Selasa 06 Jul 2021 16:59 WIB

Lurah Langgar PPKM Darurat di Depok Jadi Tersangka

Lurah S di Depok gelar hajatan dengan joget bersama saat PPKM darurat.

Lurah Pancoranmas Depok, Suganda klarifikasi terkait perlanggatan PPKM dengan menggelar pesta pernikahan di Depok
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Lurah Pancoranmas Depok, Suganda klarifikasi terkait perlanggatan PPKM dengan menggelar pesta pernikahan di Depok

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Lurah Pancoranmas berinisial S ditetapkan sebagai tersangka. Ia menjadi tersangka kasus kerumunan saat hajatan pernikahan di Gang H Syuair, RT01/RW02 Kelurahan Mampang, Kota Depok, Jawa Barat.

Kepala Kejari Kota Depok, Sri Kuncoro, dalam keterangan persnya yang disampaikan secara virtual, Selasa (6/7), mengatakan pada hari ini (6/7) Kejari Depok telah menerima SPDP Nomor B/194/VII/Res.1.24/2021/Reskrim Polres Metro Depok atas nama tersangka S. Penetapan S sebagai tersangka ditandai dengan diserahkannya Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari penyidik Satreskrim Polres Metro Depok kepada Kejaksaan Negeri Kota Depok.

Baca Juga

Menurut Sri Kuncoro, atas kasus kerumunan hajatan tersebut, Lurah Pancoranmas S dijerat dengan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan/atau pasal 212 dan 216 KUHP. Lurah S ditetapkan tersangka terkait dengan dugaan tindak pidana pelanggaran protokol kesehatan, kerumunan masyarakat, dan/atau tidak mematuhi perintah atau permintaan yang dilakukan undang-undang sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 14 UU No. 4/1984 dan/atau pasal 212 dan 216 KUHP.

Setelah menerima SPDP, Kajari Depok akan segera menunjuk jaksa penuntut umum (JPU) untuk menangani perkara ini. "Kami segera berkoordinasi dengan penyidik Polres Metro Depok," kata Kajari.

Ia menyebutkan ada lima JPU yang akan menangani perkara ini, yaitu Kasie Pidum Arief sebagai ketua tim, bersama Ivan, Ardhi, Bungo, dan Charles.Sri Kuncoro mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan acara pemeriksaan singkat sebagaimana diatur dalam Pasal 203 KUHAP.

Sementara itu, Lurah Pancoranmas S mengaku adanya hajatan putri pertamanya di kediamannya sudah mematuhi protokol kesehatan. Menurut dia, hajatan sesuai dengan aturan pada kegiatan pesta pernikahan dan penerapan prokes, bahkan tamu yang hadir dibatasi 30 orang.

Proses akad nikah pada hari Sabtu (3/7) itu, kata dia, berjalan dengan lancar dan dihadiri sebanyak 30 orang keluarga inti, atau sesuai dengan aturan yang ada. Akad nikah pada pukul 10.30 WIB resepsi pernikahan dilangsungkan pada selepas dzuhur pukul 12.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement