Kamis 08 Jul 2021 09:40 WIB

Puan Dijuluki The Queen of Ghosting, Ini Kata Politisi PDIP

Mahasiswa sebaiknya perkaya diri dengan literasi, bukan kreatif gunakan bahasa asing.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPR Puan Maharani.
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ketua DPR Puan Maharani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PDIP Sumatra Barat, Alex Indra Lukman, menanggapi kritikan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM KM Unnes) yang menjuluki Ketua DPR RI, yang juga politikus PDIP, Puan Maharani sebagai 'The Queen of Ghosting'. Menurut Indra, mahasiswa sebaiknya memperkaya diri dengan kekayaan aneka literasi, bukan malah kreatif dalam menggunakan istilah dalam bahasa asing.

"Daripada melayangkan kritik tanpa alamat yang jelas, lebih baik mahasiswa memperbanyak diskusi 'bergizi' dan meningkatkan kualitas literasi," kata Alex dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/7).

Baca Juga

Alex mengatakan, dari sejumlah UU yang dikritik mahasiswa, hanya UU Cipta Kerja yang dibahas dan disahkan DPR  periode 2019-2024 ini. "Terkait UU Cipta kerja ini, DPR RI sudah melalui sosialisasi dan proses yang amat panjang serta cermat," jelasnya.

Alex menjelaskan, posisi Rancangan Undang Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) saat ini sudah masuk program legislasi nasional (Prolegnas) DPR RI. "RUU PKS ini sekarang dalam pembahasan di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI," ucapnya. 

Indra mengungkapkan Revisi UU KPK terjadi di periode DPR sebelumnya. Sedangkan UU Minerba yang juga dikritik, merupakan pengalihan pembahasan dari periode sebelumnya.   

Selain Puan, BEM KM Unnes juga menyematkan julukan kepada Wapres Ma’ruf Amin dengan gelar 'King of Silent'. Sebelumnya, BEM UI juga memberi gelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) 'The King of Lip Service'.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement