Apa yang terjadi pada Denmark ini persis terjadi ketika tim ini menjadi jawara pada Euro 1992. Kala itu, tim Denmark menekuk Belanda pada ajang semifinal. Yang masih diingat dalam momentum ini adalah ketepatan prediksi Gus Dur yang kala itu menjadi komentator pertandingan final tersebut. Waktu itu, dia mengatakan, bila akan terjadi gol maka itu akan terjadi melalui tendangan bola mati.
Gus Dur, meski bukan seorang pelatih sepak bola, dia bisa secara jeli melihat tim Belanda yang dipimpin libero Ruud Gullit sangat piawai bertahan. Di sisi lain, tim Denmark punya serangan sporadis, layaknya dinamit yang bisa memorakporandakan gawang lawan setiap saat. Semua serangan Denmark kala itu tetap buntu sebelum Laudrup bersaudara (Brayn dan Michael Luudrup) mampu menciptakan manuver di sekitar area kotak penalti sehingga menimbulkan tendangan bebas.
Denmark waktu itu memang ketinggalan. Dari tendangan bebas inilah Denmark mampu menyamakan kedudukan. Denmark kemudian menang melalui adu penalti dan melenggang ke final. Tim ini kemudian menjadi juara dengan menekuk tim Panser Jerman dengan skor telak 2-0.
Dan di situlah melambung nama bapak Kasper Schmeichel--Peter Schmeichel--sebagai kiper top dunia. Dia beberapa kali mengeblok tendangan pemain Jerman. Pada semifinal sebelumnya, Schmeichel senior juga sukses berulangkali kali menahan tendangan penalti pemain Belanda.