REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pengemudi ojek online (ojol) dibacok oleh remaja pengendara motor di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (10/7) malam. Warga sekitar gagal menangkap pelakunya. Alhasil, teman pelakulah yang dihajar hingga babak belur.
Peristiwa ini diketahui pertama kali lewat video yang beredar luas di media sosial. Tampak seorang remaja babak belur dihajar massa.
Disebutkan dalam narasi unggahan tersebut bahwa remaja itu adalah pelaku penjambretan dan pembacokan terhadap seorang pengemudi ojol.
Tapi, polisi mengkonfirmasi bahwa peristiwa itu bukanlah penjambretan. Remaja yang dihajar massa juga bukanlah pelaku dalam kasus tersebut.
"Benar ada yang diamankan. Itu kasus pembacokan. Cuma yang diamankan itu, dia tidak tahu menahu, dia tidak ikut membacok," kata Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Suparmin ketika dikonfirmasi, Ahad (11/7).
Suparmin menerangkan, kasus pembacokan dan pengeroyokan salah sasaran itu bermula dari kemarahan remaja berinisial A dan S. Keduanya, yang merupakan warga sekitar Jembatan Besi, hendak menyerang seorang remaja yang sebelumnya menyerang rekan mereka.
Sebelum mencari musuhnya itu di Jembatan Besi, A dan S mendatangi kediaman temannya berinisial R. Tapi A dan S tak menyampaikan maksud dan tujuannya kepada R.
Mereka bertiga lalu melaju menggunakan satu sepeda motor menuju Jembatan Besi. Di tengah perjalanan, remaja A mengeluarkan celurit. Ia menyampaikan maksudnya untuk pergi balas dendam. Remaja R kaget, tapi dia sudah tidak bisa kembali.
Sesampainya di Jembatan Besi, mereka tak berhasil menemui targetnya. Warga sekitar yang sedang nongkrong pun curiga melihat gelagat mereka. Cekcok pun terjadi.
"Karena warga ramai, mereka keluarin celurit. Si A membacok dengan membabi buta dan sabetannya mengenai pinggang seorang pengemudi ojol," kata Suparmin. Pengemudi ojol itu bagian dari warga yang cekcok dengan tiga remaja itu.
Selanjutnya, para remaja itu berupaya kabur. Warga lantas meneriaki mereka sebagai maling. Pada akhirnya, hanya A dan S yang berhasil kabur menggunakan sepeda motor. Sedangkan R tertinggal lalu dihajar massa hingga bonyok.
"Warga salah sasaran. Dia (remaja R) tidak tahu, tidak ikut, bukan pelakunya,” kata Suparmin.
Akibat peristiwa itu, wajah R bengkak dan berdarah karena dihajar massa. Selanjutnya dia diserahkan ke Polsek Tambora. Adapun pengemudi ojol mendapat luka serius. Ia langsung dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
"Lukanya dalam. Kalau lihat di fotonya, ususnya sampai keluar. Sekarang dia masih dirawat sehingga belum bisa dimintai keterangan," kata Suparmin.
Suparmin menambahkan, remaja R saat ini masih diamankan di Mapolsek Tambora untuk dimintai keterangannya. Polisi kini sedang mengumpulkan informasi untuk mengejar pelaku pembacokan itu, yakni remaja A dan S yang buron.