Rabu 14 Jul 2021 04:15 WIB

Arsitek Hindu Bangun Masjid Hingga Dijuluki Bapak Masjid

Govindan membangun rumah ibadah karena cinta pada kesatuan umat manusia.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Arsitek Hindu Bangun Masjid Hingga Dijuluki Bapak Masjid. Ilustrasi
Foto: AP/Manish Swarup
Arsitek Hindu Bangun Masjid Hingga Dijuluki Bapak Masjid. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Govindan Gopalakrishnan, arsitek Hindu asal India berusia 85 tahun telah membangun banyak masjid, empat gereja, dan sebuah kuil. Karena lebih banyak membangun masjid sepanjang karier arsiteknya, ia sampai dijuluki 'Bapak Masjid'.

Govindan telah menggeluti dunia arsitektur selama 60 tahun. Dia membangun banyak rumah ibadah dari berbagai agama karena kecintaannya kepada kesatuan umat manusia.

Baca Juga

Ia juga menyimpan kitab suci dari beberapa agama di rumahnya. Alquran, Alkitab, dan kitab suci Hindu Gita, disimpan di rumah sederhananya di kota Thiruvananthapuram di Kerala, India selatan.

Dia sangat meyakini kerukunan beragama. Ia menjalankan puasa selama bulan suci Ramadhan dan puasa 41 hari selama haji Sabarimala. Istrinya, Jaya, yang telah menjadi pasangannya selama 60 tahun, adalah seorang Kristen sehingga ia pun ikut melaksanakan puasa Paskah.

"Salah satu dari dua putra saya menikah dengan seorang wanita Muslim. Saya menyambut semua agama di rumah saya dan memberi mereka rasa hormat yang sama," kata dia, seperti dilansir di Aljazirah, Selasa (13/7).

Kariernya sebagai arsitek dimulai setelah menyelesaikan sekolah karena ia tidak mampu pergi ke perguruan tinggi karena kesulitan keuangan yang dihadapi oleh keluarganya. Sebaliknya, ia bergabung dengan ayahnya, seorang kontraktor bangunan sebagai anak magang.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement