REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan dukacita yang mendalam atas berpulangnya menteri BUMN periode 2004-2007 Sugiharto pada Kamis (15/7). Hal itu disampaikan Erick saat refleksi satu tahun Akhlak BUMN dan Akhlak Award 2021 yang diselenggarakan ACT Consulting Internasional secara virtual pada Kamis (15/7).
Sedianya Sugiharto dijadwalkan ikut bergabung dalam acara ini bersama dengan mantan menteri BUMN lain, yaitu Tanri Abeng, Mustafa Abubakar, dan Dahlan Iskan.
Erick mengatakan, kabar duka dari yang sedang berjuang melawan Covid-19 terus berdatangan, baik rekan maupun para tenaga kesehatan.
"Pagi ini kita kehilangan sosok yang saya hormati, kita sayangi, kita banggakan, kemarin juga aktif bantu kami di masyarakat ekonomi syariah, yang tentu seharusnya sama-sama bersama kita pagi ini, Bapak Sugiharto, menteri BUMN 2004-2009," ujar Erick.
Erick menyebut, Sugiharto merupakan tokoh luar biasa dengan gebrakan anti-KKN serta kewajiban BUMN terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan saat memimpin Kementerian BUMN. Kata Erick, Sugiharto juga masih menjadi bagian dalam peningkatan kapasitas SDM yang tengah digencarkan Kementerian BUMN saat ini.
"Saya mengajak bapak dan ibu meluangkan waktu bersama-sama mendoakan almarhum semoga husnul khatimah," ucap Erick.
Sebelumnya, President ACT Consulting Ary Ginanjar Agustian membuka acara dengan doa bersama atas berpulangnya Sugiharto pada pagi ini.
Kabar meninggalnya Sugiharto disampaikan Ketua Komisi Tetap di Renewable Energy Kadin Indonesia Fauzi Imron saat dikonfirmasi Republika.
"Berita dukacita. Innalillaahi wa inna Ilaihi raji'un. Telah meninggal dunia Pak Sugiharto jam 9.22 pagi ini," ujar Fauzi.