Sabtu 17 Jul 2021 10:31 WIB

Program Obama untuk Anak Imigran Dinyatakan Ilegal

Presiden Biden berkeinginan perkuat inisiatif anak imigran Obama.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Mantan Presiden Barack Obama. Texas dan delapan negara bagian konservatif lainnya mengatakan Obama mendirikan program perlindungan anak imigran tersebut tanpa otoritas dari kongres.
Foto: AP/Matt Slocum
Mantan Presiden Barack Obama. Texas dan delapan negara bagian konservatif lainnya mengatakan Obama mendirikan program perlindungan anak imigran tersebut tanpa otoritas dari kongres.

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Hakim federal di Texas memutuskan program melindungi imigran yang datang ke Amerika Serikat (AS) saat masih anak-anak dari deportasi sebagai kebijakan ilegal. Hakim Andrew Hanen mengatakan program Deferred Action for Childhood Arrivals (Daca) dilarang buka pendaftaran baru.

Sabtu (17/7) BBC melaporkan Hakim Hanen mengatakan keputusannya tidak meminta pemerintah mendeportasi penerima program Daca. Saat ini ada sekitar 650 ribu orang yang dikenal Dreamers mendaftar ke program tersebut.

Baca Juga

Presiden AS Joe Biden memerintahkan pemerintahannya untuk memperkuat inisiatif tersebut. Tahun lalu Mahkamah Agung memblokir upaya mantan Presiden Donald Trump untuk membubarkan Daca.

Dalam putusannya Jumat (16//7) kemarin Hakim Henan sepakat dengan sejumlah negara bagian yang menggugat program tersebut. Ia menilai program yang dibentuk Presiden Barack Obama tahun 2012 itu ilegal.

Texas dan delapan negara bagian konservatif lainnya mengatakan Obama mendirikan program tersebut tanpa otoritas dari kongres. Penerima program Daca dilindungi dari deportasi, diberi izin kerja, dapat membuat surat izin berkendara dan mengajukan bantuan finansial untuk pendidikan.

Ini kedua kalinya pengadilan federal di Texas menghalangi kebijakan imigrasi Biden. Bulan Januari lalu hakim di negara bagian itu juga menghalangi upaya presiden dari Partai Demokrat untuk menerapkan moratorium deportasi selama 100 hari.

Senator dari Partai Demokrat Bob Menendez mengatakan sudah saatnya partainya yang berkuasa di Capitol Hill untuk bertindak. "Kongres harus rebut momen dan setiap dan semua kesempatan untuk memberikan jalur legal bagi jutaan imigran tanpa dokumen," cicitnya di Twitter.

Biden sendiri sudah mengajukan rancangan undang-undang yang akan memberikan jalur kewarganegaraan bagi sekitar 11 juta imigran tanpa dokumen yang saat ini tinggal di AS. Situs berita Politico melaporkan Partai Demokrat sudah membuka jalur kewarganegaraan bagi para imigran pada anggaran berikutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement