REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Turki pada Jumat mendesak perwakilan PBB di Suriah untuk mengatasi masalah kemanusiaan dengan cara yang tidak memihak, netral dan independen.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tanju Bilgic mengatakan pernyataan bersama tentang air minum di Suriah yang disampaikan oleh Koordinator Residen dan Koordinator Kemanusiaan untuk Suriah, Koordinator Kemanusiaan Regional untuk Krisis Suriah, dan Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara berisi kesalahan faktual dan tidak lengkap serta mengandung informasi yang menyesatkan.
“Stasiun Air Allouk terletak di dekat kota Ras al-Ayn, bagian dari daerah yang dikuasai oleh oposisi Suriah dan satu-satunya sumber daya untuk stasiun serta seluruh wilayah Tal Abyad dan Ras al-Ain ada di selatan," ungkap Bilgic dalam sebuah pernyataan.
Menurut dia, organisasi teroris PKK/PYD dan rezim sengaja menghalangi aliran listrik ke stasiun dan wilayah tersebut, mengakibatkan pemadaman listrik yang menonaktifkan fungsi stasiun untuk menyediakan air dan memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Bilgic menambahkan bahwa tidak ada listrik di Tal Abyad dan Ras al-Ayn sejak 18 April dan di Stasiun Air Allouk sejak 26 Juni. "Selain itu, rezim terus mencegah pasokan air minum dan irigasi ke Al Bab secara sewenang-wenang," imbuh dia.
Bilgic menggarisbawahi bahwa penandatanganan pernyataan bersama memiliki pendekatan selektif terhadap masalah kemanusiaan di dalam Suriah dan mengabaikan konsekuensi parah yang harus dihadapi ratusan ribu warga sipil yang tinggal di daerah yang dikuasai oposisi karena pemadaman listrik dan air yang disengaja selama pandemi Covid-19.