REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia menegaskan kembali pentingnya memperkuat kolaborasi di antara negara-negara menuju vaksin Covid-19 yang adil, terjangkau, dan dapat diakses untuk semua. Malaysia juga menyerukan semua pihak untuk bertindak secara bijaksana guna memastikan tidak ada negara yang tertinggal.
Pernyataan itu disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Retret Pemimpin Informal Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada Jumat malam (16/7).
“Dengan penyebaran varian baru yang sangat mudah menular, vaksin adalah penyelamat bagi manusia dan langkah-langkah harus dilakukan untuk memastikan kesenjangan vaksinasi global yang mencolok tidak menghalangi upaya untuk mencapai kekebalan kelompok,” kata Muhyiddin, seperti dikutip oleh media lokal The Star.
Dia meminta kepada negara penghasil vaksin untuk menghindari penimbunan dan membagikan vaksin kepada negara yang membutuhkan.
Menurut Muhyiddin, Malaysia mendukung inisiatif internasional untuk meningkatkan kapasitas vaksin global, termasuk melalui negosiasi di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tentang pengabaian sementara ketentuan-ketentuan tertentu dari Perjanjian Aspek Hak Kekayaan Intelektual Terkait Perdagangan (TRIPS).
"Ini adalah langkah ke arah yang benar karena keadaan luar biasa membutuhkan tindakan luar biasa," tambah dia.