Kamis 22 Jul 2021 19:50 WIB

Para Khatib Diimbau Persingkat Khutbah Jumat Selama PPKM

Para khatib hendaknya mempunyai panduan khutbah Jumat

Wakil Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta, KH Soleh Asri, mengingatkan para khatib hendaknya mempunyai panduan khutbah Jumat.
Foto: Dok Istimewa
Wakil Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta, KH Soleh Asri, mengingatkan para khatib hendaknya mempunyai panduan khutbah Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Para khatib diimbau mempersingkat materi khutbah Jumat. Hal ini sejalan dengan imbauan Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid Indonesia, serta tokoh lainnnya menyusul Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan pemerintah. 

Imbauan ini disampaikan Wakil Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta, KH Soleh Asri, saat mengisi materi Workshop Khatib Moderat yang diselenggarakan Wadah Silaturahim Khatib Indonesia (WASATHI) di Masjid Al Huda Cempaka Putih, Rabu, (21/7)

Baca Juga

“Kita berharap imbauan tersebut bisa dicerna dan dilaksanakan dengan baik agar bisa melahirkan kesejukan di setiap hati para jamaah,” ujar dia.   

Dia mengajak sama-sama berupaya mewujudkan khatib-khatib kedepan betul-betul menjadi khatib-khatib yang menjadi dambaan bagi setiap para jamaah dan tidak terombang-ambing dengan sengkarut perpolitikan. 

“Bicaralah kita betul-betul mewakili diri kita sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita, banyak orang yang jadi khatib ikut-ikutan, musim politik bicara politik padahal dia tidak paham politik, karena itu ketika jadi khatib jangan merasa paling alim, paling pintar di tengah-tengah jamaah, padahal jamaah itu beraneka ragam adanya,” kata dia.

Karena itu, tambahnya prinsip yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dalam menyampaikan materi-materi dakwah ini adalah sampaikanlah berita-berita yang menyejukkan, jangan kamu sebarkan hoaks jangan tebarkan berita yang menakutkan sehingga orang lari dari kebenaran yang  disampaikan. “Karena itu untuk para khutaba harus dibekali dengan ilmu yang memadai  ketika mau berkhutbah,” kata dia. 

Dia mengingatkan, sampaikan Islam ini dengan damai, sopan, dan santun. “Jangan sampaikan apa yang kamu kemukakan itu dengan kekerasan, niscaya mereka akan lari dari kamu dan terkesan bahwa Islam adalah galak,” tutur dia. 

“Karena itu Islam sesuai dengan namanya adalah memberikan damai, orangnya disebut Muslim dan mendamaikan dirinya serta memberikan kedamian kepada orang lain,” tutur Kiai Soleh. 

Dia menyarankan para khatib harus punya acuan dalam menyampaikan khutbah Jumat. “Dengan demikian mudah-mudahan apa yang kita sampaikan yang kita inginkan demikian juga yang diinginkan tokoh-tokoh masyarakat kita oleh ulama-ulama kita,” ujar dia.    

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement