Jumat 23 Jul 2021 17:25 WIB

Anak Bisa Belajar dari Kodok, Megawati: Alam Guru Terbaik

Megawati mengatakan anak-anak jangan terpaku pada pelajara formal di sekolah saja.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
 Dr (HC Hj Megawati Soekarnoputri
Foto: BPIP
Dr (HC Hj Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri ingin anak-anak Indonesia percaya diri dan memiliki kecerdasan yang tinggi. Dengan begitu, bukan tidak mungkin apabila anak dari petani dapat menjadi seorang insinyur jika memiliki kedua hal tersebut.

"Jangan kita mau atau menjadi rendah diri, bahwa kalau ayah ibu kita petani jadilah kamu insinyur pertanian, itu sebenarnya kemauan Ibu. Saya yakin anak-anak indonesia sangat memiliki kemampuan dan harapan," ujar Megawati dalam perayaan Hari Anak Nasional yang disiarkan secara daring, Jumat (23/7).

Baca Juga

Seluruh anak Indonesia, kata Megawati, memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Namun ia juga mengingatkan agar mereka memiliki semangat untuk terus belajar.

"Seluruh warga negara indonesia termasuk anak anak mempunyai hak yang sama dan setara. Ayo berjuang anak anakku selalu harus belajar jangan malas," kata Megawati.

Meski begitu, ia juga meminta anak-anak tidak terpaku pada pelajaran formal yang ada di sekolah. Menurutnya, anak-anak juga perlu keluar dan belajar dari alam atau lingkungan sekitar.

"Kalau dihitung, kita belajar di sekolah tidak sampai satu hari. Jadi hari jam-jam kelebihan itu, carilah pengetahuan di mana saja," ucap Megawati.

Alam semesta, menurut Megawati, adalah guru terbaik. Darinya, semua orang dapat belajar dimanapun dan kapanpun. Bahkan dapat belajar dari seekor capung dan kodok.

"Kita bisa melihat guru yang paling baik adalah alam semesta. Coba saja anak-anak jalan-jalan saja kalau sudah selesai belajar," ujar Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Terakhir, ia berpesan agar anak-anak Indonesia memiliki cita-cita yang tinggi. Hal itu serupa dengan pernyataan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno yang menyebut bahwa cita-cita perlu digantungkan setinggi bintang.

"Karena kenapa? Kalau kamu jatuh, jatuhnya ke bintang-bintang tersebut. Alangkah indahnya mimpi seperti itu," pesan Megawati.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement