REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- CEO Inter Milan Beppe Marotta mengusulkan agar aturan jaga jarak di dalam stadion dibatalkan. Hal ini supaya kapasitas penonton mencapai 50 persen.
Pemerintah Italia telah memberikan izin untuk stadion dibuka dengan kapasitas 50 persen. Penggemar hanya dapat masuk dengan Green Pass yang membuktikan status bebas Covid-19 mereka.
Namun, hampir tidak mungkin bagi klub mana pun untuk mencapai kapasitas 50 persen dengan adanya aturan jarak sosial satu meter antarpenggemar.
“Akan berguna untuk membatalkan aturan seperti itu. Serta mewajibkan penonton dengan Green Pass.” kata Marotta kepada ANSA, dikutip pada Senin (26/7).
“Kapasitas akan berkurang menjadi 25-30 persen saja dengan aturan jarak sosial. Hal itu juga menciptakan kerusakan ekonomi bagi klub," kata Moratta lebih lanjut.
“Sambil menghargai keputusan pembukaan kembali stadion, kami mencoba bekerja sama untuk membuat tempat lebih aman dan layak huni, tanpa kehilangan pendapatan," kata dia menambahkan.
Menurut dia, sepinya stadion sangatlah berpengaruh bagi keuangan Inter Milan. “Inter kehilangan 120 juta euro selama dua musim terakhir, bantuan semacam ini akan membantu banyak klub,” kata dia.
“Yang paling penting adalah kesehatan para penggemar dan orang-orang. Saya mencatat keputusan pemerintah, tetapi perlu untuk membuat langkah lebih lanjut," kata dia menambahkan.
Menurut dia, jika stasion menggunakan parameter yang ditentukan oleh pemerintah maka sebagian besar kapasitas tribun akan berkurang menjadi 25-30 persen saja.
“Saya tahu bahwa (Presiden Liga Serie A Paolo) Dal Pino bekerja untuk membantu klub. Akan lebih baik untuk membatalkan aturan satu meter jaga jarak ini,” kata Marotta.